Wednesday, July 28, 2010

Mark Zuckerberg - Pendiri Facebook

Mark Elliot Zuckerberg lahir di kawasan bernama Dobbs Ferry, Westchester County, kota New York.Anak dari Edward dan Karen Zuckerberg. Ia adalah anak kedua dari empat bersaudara dari orang tua pasangan dokter gigi - ­psikiater. Sejak kecil Zuckerberg suka mengu­tak-atik komputer, mencoba berbagai program komputer dan belajar membuatnya. Ayahnya sendiri membelikannya komputer sejak ia beru­sia delapan tahun. Saat di sekolah menengah Phillips Exeter Academy, ia dan rekannya, D'Angelo, membuat plug-in untuk MP3 player Winamp. Plug-in adalah program komputer yang bisa berinteraksi dengan aplikasi host seperti web browser atau email untuk keperluan tertentu.


Zuckerberg dan D'Angelo membuat plug-in untuk menghimpun kesukaan orang terhadap aneka jenis lagu dan kemudian membuat play­list-nya sesuai selera mereka. Mereka mengirimkan program itu ke berbagai perusahaan termasuk ke AOL (American Online) dan Microsoft. Pada tahun terakhimya di Phillips ia direkrut oleh Microsoft dan AOL untuk suatu proyek.

Saat melanjutkan sekolah ke perguruan ting­gi keduanya harus berpisah. D'Angelo masuk Caltech sedangkan Zuckerberg masuk Harvard. Di Harvard inilah Zuckerberg menemukan ide membuat buku direktori mahasiswa online karena universitasnya tak membagikan face book (buku mahasiswa yang memuat foto dan identitas mahasiswa di universitas itu) pada mahasiswa baru sebagai ajang pertemanan di antara mereka. Namun setiap kali ia menawarkan diri membuat direktori itu, Harvard menolaknya. "Mereka mengatakan punya alasan untuk tidak mengumpulkan informasi (mahasiswa) ini," ujar Zuckerberg kemudian.

Meski ditolak ia selalu mencari cara untuk mewujudkannya. "Saya ingin menunjukkan kalau hal itu bisa dilakukan," lanjutnya soal kengototannya membuat direktori itu.
Proyek pertamanya adalah CourseMatch (www.coursematch.com) yang memungkinkan teman-teman sekelasnya berkomunikasi satu sama lain di website tersebut. Suatu malam di tahun kedua ia kuliah di Harvard, Zuckerberg menyabot data mahasiswa Harvard dan memasukkannya ke dalam website yang ia buat bernama Facemash. Sejumlah foto rekan mahasiswanya terpampang di situ. Tak lupa ia membubuhkan kalimat yang meminta pengun­jungnya menentukan mana dari foto-foto ini yang paling "hot". Pancingannya mengena. Dalam tempo empat jam sejak ia meluncurkan webiste itu tercatat 450 orang mengunjungi Facemash dan sebanyak 22.000 foto mereka buka. Pihak Harvard mengetahuinya dan sambungan internet pun diputus. Zuckerberg diperkarakan karena dianggap mencuri data. Anak muda berambut keriting ini pun meminta maaf kepada rekan-rekan yang fotonya masuk di Facemash. Tetapi ia tak menyesali tinda­kannya. "Saya kira informasi seperti itu harus tersedia (online)," ujamya.

Alih-alih kapok ia malah membuat website baru dengan nama Facebook (www.thefacebook.com). Website ini ia luncurkan pada Februari 2004. Facebook merupakan penyempurnaan dari Facemash. Sasarannya tetap sebagai tempat pertemuan sesama mahasiswa Harvard. Dalam penjelasan di website-nya sekarang disebutkan bahwa Facebook adalah suatu alat sosial untuk membantu orang berko­munikasi lebih efisien dengan rekan, keluarga, atau rekan kerjanya. Facebook menawarkan navigasi yang mudah bagi para penggunanya. Setiap pemilik account punya ruang untuk memajang fotonya, teman-temannya, network, dan melakukan hal lainnya seperti bisa berkirim pesan dan lain sebagainya.

Banyaknya aplikasi yang bisa digunakan oleh anggotanya membuat Facebook digan­drungi banyak orang. Konon hingga saat ini sudah lebih dari 20.000 aplikasi dimasukkan ke dalam Facebook yang bisa digunakan para anggotanya. Setidaknya 140 aplikasi baru ditambahkan ke Facebook setiap harinya dan 95% pemilik account Facebook telah menggu­nakan minimal satu aplikasi.

Penyertaan banyak aplikasi ini membuat Facebook berbeda dengan website jejaring sosial terdahulu seperti MySpace. Lalu orang berbondong-bondong mengunjungi website­nya dan mendaftar jadi anggotanya. Dalam waktu dua minggu setelah diluncurkan, separuh mahasiswa Harvard sudah memiliki account di Facebook. Ternyata tak hanya mahasiswa Harvard yang tertarik, beberapa kampus di sekitar Harvard pun meminta dimasukkan dalam jejaring Facebook. Ini membuat Zuckerberg kewalahan. Ia lalu meminta bantuan dua temannya untuk ikut mengem­bangkan Facebook. Dalam tempo empat bulan Facebook sudah bisa menjaring 30 kampus. Hingga akhir 2004 jumlah pengguna Facebook sudah mencapai satu juta.

Pengguna Facebook terus meningkat. Malah ada sejumlah orang yang tak lagi jadi mahasiswa atau yang masih di sekolah ingin bergabung. Tingginya desakan ini membuat Zuckerberg dan kawan-kawan memutuskan Facebook membuka jaringan untuk para siswa sekolah menengah (di sini SMU) pada Sep­tember 2005. Tak lama kemudian mereka juga membuka jejaring para pekerja kantoran. Kesibukan yang luar biasa ini membuat Zuckerberg harus memutuskan keluar dari Harvard. "Apa yang saya inginkan sudah ada di tangan. Saya tidak ingin punya ijazah kemudian bekerja. Menurut saya, pekerjaan hanyalah untuk orang-orang yang lemah," ujarnya pada Majalah Current.
Zuckerberg dan kawan-kawan kemudian mengembangkan Facebook lebih jauh lagi. Pada September 2006 Facebook membuka pendaftaran untuk jejaring umum dengan syarat memiliki email. Sejak itulah jumlah anggota Facebook melesat.

Saat ini jumlah anggota aktifnya mencapai 70 juta di seluruh dunia. Jejaring yang dihim­punnya mencapai enam juta jaringan (ke­lompok pertemanan) meliputi 55.000 jaringan berdasarkan demografi, pekerjaan, sekolah, kolegial, dan sebagainya. Setiap harinya ada 14 juta foto di-upload (dimasukkan ke Facebook). Dan dalam hal jumlah trafik pengakses Facebook menjadi website teraktif ke-6 di dunia dan menjadi website jejaring sosial kedua terbesar versi camScore.

Jual Saham Jadi Kaya

Jumlah anggota Facebook yang jutaan or­ang itu menjadi tambang emas yang meng­giurkan. Zuckerberg dan kawan-kawan pun menangkap peluang bisnis yang besar. Karena itu ketika jumlah user-nya melebihi satu juta mereka menggandeng Accel Part­ners, perusahaan modal ventura, untuk membiayai pengembangannya. Modal yang ditanamkan adalah US$ 12,7 juta. Ini adalah investasi kedua yang masuk ke Facebook setelah sebelumnya (Juni 2004) men­dapatkan dan dari pendiri PayPal sebesar US$ 500.000. Pembenahan pertama dengan tambahan modal itu adalah dengan meng­ganti domain-nya dari www. thefacebook. corn menjadi www.facebook.com pada Agustus 2005. Setelah itu jangkauan keanggotaannya diperluas menjadi internasional. Hingga Desember 2005 jumlah anggotanya sudah mencapai 5,5 juta.

Meski jumlah user-nya meningkat tajam pada tahun 2005 disebutkan Facebook menga­lami kerugian sampai US$ 3,63 juta. Facebook kemudian mendapatkan dana sebesar US$ 25 juta dari Greylock Partners dan Meritech Capi­tal Partners. Dana itu digunakan untuk meluncurkan versi mobile-nya.

Pada September 2007 Microsoft melakukan pendekatan dan menawarinya membeli 5% saham senilai sekitar US$ 300 juta hingga US$ 500 juta. Jika nilai itu disetujui maka nilai kapitalisasi Facebook sudah mencapai US$ 6 miliar hingga US$ 10 miliar atau sekitar Rp 54 triliun hingga Rp 90 triliun. Namun Microsoft akhirnya mengumumkan hanya membeli 1,6% saham Facebook dengan nilai US$ 240 juta pada Oktober 2007. Transaksi ini menunjukkan nilai kapitalisasi Facebook ternyata lebih tinggi yaitu sekitar US$ 15 miliar (sekitar US$ 135 triliun).

Setelah itu sejumlah tawaran mengepung Facebook. Li Ka-shing disebut-sebut ikut menginvestasinya sekitar US$ 60 juta pada November 2007. Lalu ada berita yang menyebutkan Viacom, Yahoo, Google, dan sebagainya pun ikut menawar untuk membeli Facebook. Sejauh ini Zackerberg me­ngatakan Facebook tak akan dijual.
Melesatnya bisnis Facebook membuat Zackerberg menampuk kekayaan yang luar biasa. Majalah Forbes menyebutkan kekayaan Zackerberg sendiri mencapai US$ 1,5 miliar atau sekitar Rp 13,5 triliun. Jangankan untuk anak seusia Zackerberg, untuk orang dewasa pun harta sebanyak itu tentu jumlah yang luar biasa besar. Maka wajar jika majalah itu menobatkannya sebagai The Youngest `Self-made' Billionaire on the Planet.
Prestasi yang diraih Zackerberg tak benar­-benar mulus. Sejumlah perkara ia dapatkan sehubungan dengan Facebook. Termasuk dari rekannya di Harvard yang menyebutkan rancangan Facebook sebenarnya tiruan dari ConnectU. Namun Zackerberg tetap bergeming bahwa Facebook merupakan hasil karyanya. Meskipun ConnectU kalah dalam persidangan pertama, perusahaan ini mendaftarkan gugatan baru pada Maret 2008.

Kontroversi juga datang dari negara-negara seperti Myanmar, Bhutan, Syria, Arab Saudi, Iran dan sebagainya yang menyebutkan kalau Facebook mempromosikan serangan terhadap otoritas pemerintahannya sehingga akses terhadap Facebook di negara tersebut ditutup.

Di tengah sejumlah kontroversi itu, nama Facebook dan Mark Zackerberg tetap digan­drungi banyak orang. Zackerberg sendiri di tengah kepopuleran namanya dan jumlah kekayaan yang dimilikinya, ia tetap sederhana. Ia masih tinggal di apartemen sewaan dan di kamarnya hanya tersedia sebuah meja dan kursi. Kasurnya diletakkan di lantai. Kala datang ke kantornya di Palo Alto, Zackerberg kerap berjalan kaki atau mengendarai sepeda. Tak tampak sebagai miliuner (dalam US$ dol­lar, tentunya) atau triliuner (dalam rupiah).

Forbes mencatatnya sebagai milyarder termuda, atas usaha sendiri dan bukan karena warisan, yang pernah tercatat dalam sejarah. Kekayaannya ditaksir sekitar satu setengah miliar dolar Amerika.
Awal tahun 2009 Mark Zuckerberg mendapat penghargaan Young Global Leaders.

Usia Mark Zuckerberg baru 24 tahun, tetapi ia bisa menghasilkan 1,5 miliar dollar AS. Keberhasilan pria pendiri Facebook, salah satu situs jejaring sosial ternama di dunia, ini membuatnya nangkring dalam jajaran 400 orang terkaya di Amerika versi Forbes. Tidak hanya itu, dalam jajaran tersebut ia juga dinobatkan sebagai orang kaya yang paling muda.

Fakta - fakta tentang Facebook dan Mark Zuckerberg

- Facebook punya lebih dari 150 juta pendaftar
- Jumlah pengguna yang aktif lebih dari 20 juta
- Separuh lebih pendaftar Facebook bukan orang kuliahan
- Pengguna rata-rata memiliki 100 teman
- Lebih dari 3 juta pengguna menjadi penggemar sesuatu
- Jumlah foto yang di up-load lebih dari 800 juta perbulan
- lebih dari 5 juta video di up-load perbulan
- Konten lain(link,cerita,blog,cata
tan,dll) yang si share lebih dari 20 juta perbulan
- Lebih dari 2 juta even dibuat setiap bulan
- Facebook sudah di terjemahkan ke dalam 15 bahasa ,Masih ada 60 bahasa lagi yang masih dalam proses penerjemahan
- lebih dari 70 persen pengguna Facebook tinggal di luar Amerika
- Saat ini,ada lebih dari 52 ribu aplikasi ontuk Facebook
- Aplikasi baru bertambah 140 perhari
- Sekitar 95 persen pengguna menggunakan satu aplikasi dalam Facebook

1. Facebook adalah milik Mark Zuckerberg, jika kita membaca artikel Mark Zuckerberg dalam bahasa indonesia tidak diketahui secara lengkap siapakah dia. Kalau kita membaca artikel tentang Mark Zuckerberg dalam bahasa inggris terdapat lengkap data diri si pembuat facebook ini.

2. Siapakah sebenarnya si pendiri sekaligus CEO facebook ini? Dia adalah mahasiswa harvard university dan aktif sebagai anggota Alpha Epsilon Pi. What is Alpha Epsilon Pi? baca artikel ini.

3. Alpha Epsilon Pi adalah seperti perkumpulan mahasiswa Yahudi di amerika utara, yang mempunyai misi sebagai berikut,

Alpha Epsilon Pi, the Jewish Fraternity of North America, was founded to provide opportunities for Jewish men seeking the best possible college and fraternity experience. We have maintained the integrity of our purpose by strengthening our ties to the Jewish community and serving as a link between high school and career. Alpha Epsilon Pi develops leadership for the North American Jewish community at a critical time in a young man’s life. Alpha Epsilon Pi’s role is to encourage the Jewish student to remain dedicated to Jewish ideals, values, and ethics and to prepare the student to be one of tomorrow’s leaders so that he may help himself, his family, his community, and his people.

Yang intinya adalah sebagai tempat pengkaderan dan tempat mencari pemimpin baru bagi kaumnya, yaitu Yahudi.

4. Fakta ke-empat sampai artikel ini ditulis serangan Israel di Gaza telah menewaskan lebih dari 600 palestinians.

5. Facebook mendapatkan keuntungan dari iklan yang dipasang, semakin banyak user dan pengunjung facebook senakin banyak pula penghasilnya.

Jadi Bagaimana pendapat Kamu....????

Read More

Tokoh Inspiratif Tak Pernah Menyerah

Mempunyai impian besar atau cita-cita yang tinggi adalah bagian yang paling mudah. Karena bagian yang tersulit adalah, harus terus berjuang dari hari ke-hari sambil terus menjaga agar impian tersebut tetap hidup.

Jadi, apakah Anda pernah memiliki sebuah impian besar-tetapi karena sesuatu dan lain hal-sekarang impian itu Anda tinggalkan? Atau, apakah pada saat ini Anda bahkan sudah sangat ingin sekali menyerah? Nah, sebelum Anda membuat keputusan yang akan membuat diri Anda menyesal seumur hidup - tundalah beberapa menit keputusan itu - untuk menyimak kisah beberapa pribadi yang kokoh, pantang menyerah, bermental baja, dan terus berusaha bangkit untuk "berkelahi," sampai menang atau meraih impian yang didambakan. Kami menyebutnya, fakta dan kisah besar yang sangat inspiratif, yang menyiratkan pesan sangat kuat: Never, never, never give up! Jangan pernah menyerah, percayalah pada diri sendiri!

Semoga kisah-kisah di bawha ini dapat memberikan dorongan semangat, ketika impian Anda tampak di luar jangkauan.

1. Auguste Rodin (1840 - 1917) - Sang Pencipta "The Thinker"

Ia adalah pembuat patung "The Thinker" yang terkenal itu. Namun di masa sekolahnya, ia dianggap tak berprestasi. Ayahnya sendiri menganggapnya sebagai anak idiot. Pamannya menyebutkan "orang yang sulit dididik". Ia bahkan tiga kali gagal lulus dari sekolah seni!

Namun Rodin tak pernah menyerah untuk terus belajar membuat patung. Kini ia dikenal sebagai salah seorang pematung ternama di dunia.

2. Albert Einstein (1879 -1955) - Dianggap Lemah dan Konyol

Sampai usianya empat tahun, Einstein tak bisa bicara. Hingga usia 7 tahun ia tak bisa membaca. Gurunya menggambarkan Einstein kecil sebagai anak yang memiliki mental rendah, antisosial, dan terobesi dengan mimpi-mimpi konyolnya.

Ketika dewasa, Einstein ditolak masuk Zurich Polytechnic School. Bahkan ketika ia masuk The University of Ber, disertasi Ph.D-nya tak diterima karena dianggap tak relevan. Namun dari mimpi-mimpi yang oleh kebanyakan orang tak masuk akal itulah Einstein menciptakan sejumlah penemuan yang menjadi dasar ilmu pengetahuan.

3. Michael Jordan (47 tahun) - Sukses Berkat Kegagalan

Legenda hidup NBA ini dikenal dengan akurasi lemparan dan gaya slam dunk-nya yang seolah berjalan di udara. Namun sebelum mencapai kepiawaiannya itu, Michael Jordan pernah mengalami kegagalan demi kegagalan. Namun ia tak pernah menyerah untuk mencoba memperbaiki dan memperbaikinya lagi. Bahkan dalam pertandingan resmi pun, ribuan kali lemparannya tak menghasilkan angka.

"Selama karir saya, lebih dari 9000 kali lemparan saya tak membuahkan angka. Saya kalah dalam 300 pertandingan dan 26 kali saya dipercaya melakukan winning shot, tetapi gagal. Saya sering mengalami kegagalan dan gagal lagi dan gagal lagi dalam hidup saya. Tapi itulah yang membuat saya sukses...."

Baca ini untuk mendapat kisah sukses MJ selengkapnya: Legenda Basket

4. Nick Vujicic (27 tahun) - Tak Punya Tangan dan Kaki tapi Serba Bisa

Belajarlah pada Nick Vujicic soal semangat tak pantang menyerah. Ia tak dikaruniai anggota tubuh yang lengkap. Tangan tak punya, kaki hanya terdiri dari beberapa jari. Tapi ia tak mau bergantung pada orang lain. Ia bisa memasak, bisa menggambar dan melukis, menulis, bahkan berenenang.

Kini, Nick Vujicic dikenal sebagai pembicara / motivator ulung. Klik ini untuk mendapatkan tulisan lengkap mengenai dirinya: No Arms, No Legs, No Worries

5. George Lucas (66 tahun) - Star Wars Ditolak Terus

Kadang-kadang sesuatu yang akan meledak di pasaran dianggap sebagai hal yang tak bakalan laku. Bahkan penilaian itu diberikan oleh pelaku industri itu sendiri. Lihat saja film Star Wars.

Ketika George Lucas menawarkan film tentang perang antar galaksi ini ke Hollywood, tak satu pun mau menerimanya sampai akhirnya 20th-Century Fox mau memproduksinya. Untung George tak mau menyerah. Kini kita tahu bahwa Star Wars merupakan salah satu film terlaris sepanjang masa. (Catatan: Star Wars Episode I - The Phantom Menace [1999] berhasil mengeruk pendapatan 926 juta dolar AS atau Rp 8,65 triliun).

Read More

Monday, July 26, 2010

Have a Great Day, Eagle

Elang merupakan jenis unggas yang mempunyai umur paling panjang di dunia, dapat mencapai 70 tahun. Tapi untuk mencapai umur itu, seekor elang harus membuat KEPUTUSAN BESAR pada umurnya yang ke-40.

Saat umur 40 tahun, cakarnya mulai menua. Paruh menjadi panjang dan membengkok hingga hampir menyentuh dada. Sayapnya menjadi sangat berat karena bulunya telah tumbuh lebat dan tebal, hingga menyulitkan saat terbang. Saat itu, ia hanya memiliki DUA pilihan: menunggu kematian atau menjalani proses transformasi yang menyakitkan selama 150 hari !

Saat melakukan transformasi itu, ia harus berusaha keras terbang ke atas puncak gunung untuk kemudian membuat sarang di tepi jurang; lalu berhenti dan tinggal di sana selama proses berlangsung.

Pertama, ia harus mematukkan paruhnya pada batu karang sampai paruh tersebut terlepas dari mulutnya, kemudian menunggu tumbuhnya paruh baru. Dengan paruh yang baru tumbuh itu, ia harus mencabut satu persatu cakar-cakarnya dan ketika cakar yang baru sudah tumbuh, ia akan mencabut bulu badannya satu demi satu. Suatu proses yang panjang dan menyakitkan!

LIMA bulan kemudian, bulu-bulu yang baru sudah tumbuh. Ia mulai dapat terbang kembali. Dengan paru dan cakar baru, ia mulai menjalani 30 tahun kehidupan barunya dengan penuh energi.

Netter yang luar biasa!

Dalam kehidupan, kadang kita juga harus melakukan suatu keputusan yang BESAR untuk memulai suatu proses PEMBARUAN. Berani membuang kebiasaan2 lama yang mengikat, meskipun itu adalah sesuatu yang menyenangkan dan melenakan.

Hanya bila kita bersedia melepaskan beban lama serta membuka diri untuk belajar hal-hal baru, kita mempunyai kesempatan untuk mengembangkan kemampuan kita yang terpendam; mengasah keahlian kita sepenuhnya dan menatap masa depan dengan penuh keyakinan.

Tantangan terbesar dalam berubah ada di dalam diri kita sendiri dan kitalah sang penguasa atas diri kita sendiri!

Read More

Friday, July 2, 2010

J.K. Rowling

Joanne Kathleen Rowling atau J.K. Rowling (lahir 31 Juli 1965 di Chipping Sodbury, dekat Bristol, Inggris). Ia menjadi sorotan kesusasteraan internasional pada tahun 1999 saat tiga seri pertama novel remaja Harry Potter mengambil alih tiga tempat teratas dalam daftar "New York Times best-seller" setelah memperoleh peringkat yang sama di Britania Raya. Kemudian, saat seri ke-4, Harry Potter dan Piala Api diterbitkan pada bulan Juli tahun 2000, seri ini menjadi buku paling laris penjualannya dalam sejarah.

Sebagai seorang lulusan Universitas Exeter, Rowling pindah ke Portugal pada tahun 1990 untuk mengajar Bahasa Inggris. Di sana ia menikah dengan seorang wartawan Portugis. Anak perempuannya, Jessica dilahirkan pada tahun 1993. Setelah perkawinan pertamanya berakhir dengan perceraian, Rowling pindah ke Edinburgh bersama dengan anaknya. Rowling menghadapi masalah untuk menghidupi keluarganya. Semasa hidup dalam kesulitan, Rowling mulai menulis sebuah buku. Ia mendapat ide tentang penulisan buku itu sewaktu dalam perjalanan menaiki kereta api dari Manchester ke London pada tahun 1990. Setelah beberapa kali ditolak, Rowling berhasil menjual buku Harry Potter dan Batu Bertuah untuk jumlah sebanyak $4000.

Menjelang musim panas pada tahun 2000, tiga buku pertama Harry Potter : Harry Potter dan Batu Bertuah, Harry Potter dan Kamar Rahasia, dan Harry Potter dan Tawanan Azkaban telah memperoleh keuntungan lebih kurang 480 juta dolar Amerika Serikat dalam masa tiga tahun dengan cetakan 35 juta naskah dalam 35 bahasa. Pada Juli 2000, Harry Potter dan Piala Api telah dicetak untuk pertama kalinya sebanyak 5,3 juta naskah dengan pesanan tambahan sebanyak 1,8 juta naskah. Buku kelimanya, Harry Potter dan Orde Phoenix telah mulai dipasarkan pada 21 Juni 2003, serentak di seluruh dunia setelah lebih kurang 3 tahun buku keempat diterbitkan. Buku keenam, Harry Potter dan Pangeran Berdarah-Campuran juga telah diluncurkan secara resmi pada 16 Juli 2005.

Salah satu Novel terlaris karya J.K. Rowling

Harry Potter and the Sorcerer's Stone telah dibuat film yang mulai tayang pada 16 November 2001. Pada awal minggu pembukaannya di Amerika Serikat, telah memecahkan rekor dengan keuntungan sekitar 93,5 juta dolar Amerika Serikat (20 juta dolar lebih banyak dari pemegang rekor terdahulu yaitu film The Lost World : Jurassic Park (1999). Sekuel film seri ini, Harry Potter and the Chamber of Secrets, mulai ditayangkan pada 15 November 2002 dan menjadi film ketiga untuk pembukaan ujung minggu terbaik dalam sejarah pecah panggung. Film ketiga, Harry Potter and the Prisoner of Azkaban telah mulai ditayangkan pada 4 Juni 2004.

Penghujung Desember 2001, Rowling menikah dengan Dr. Neil Murray di Skotlandia. Anak kedua dan anak lelaki pertama mereka, David Gordon Rowling Murray, dilahirkan pada 24 Maret 2003, di Royal Infirmary, Edinburgh. Setelah mengumumkan buku keenam seri Harry Potter, Rowling melahirkan anak perempuan, Mackenzie Jean Rowling Murray pada 23 Januari 2005. Kini, J.K. Rowling telah mulai mengarang buku ketujuh, Harry Potter and the Deathly Hallows yang merupakan akhir dari seri Harry Potter.

Perempuan kelahiran 31 Juli 1965 itu, terhitung telah menulis tujuh novel Harry Poter. Buku kelimanya, Harry Potter and the Order of the Phoenix (2003), menyusul Harry Potter and the Half-Blood Prince (2005) dan Harry Potter and the Deathly Hallows (2007).

Rowling menjadi sangat beruntung, setelah keseluruhan edisi bukunya diproduksi dalam bentuk layar lebar. Dan keseluruhannya merengkuh kesuksesan yang luar biasa

Berikut data lengkap tentang Joanne Kathleen Rowling

Nama Lengkap : Joanne Kathleen Rowling

Lahir : Chipping Sodbury, 31 Juli 1965

Profesi : Penulis Novel Harry Potter

Suami : Dr. Neil Murray (suami kedua)

Anak :

* Jessica (dari suami pertama)
* David Gordon Rowling Murray
* Mackenzie Jean Rowling Murray

Pendidikan Terakhir : Lulusan Universitas Exeter

Karir :

* Staf Pengajar Bahasa Inggris di Portugal (1990)
* Penulis Novel Harry Potter Seri Ke 1-6 (Harry Potter dan Batu Bertuah, Harry Potter dan Kamar Rahasia, Harry Potter dan Tawanan Azkaban, Harry Potter dan Piala Api, Harry Potter dan Orde Phoenix, serta Harry Potter dan Pangeran Berdarah-Campuran)

Read More

Sunday, June 20, 2010

Bob Sadino - Pengusaha Sukses Dari Indonesia

Bob Sadino (Lampung, 9 Maret 1933), atau akrab dipanggil om Bob, adalah seorang pengusaha asal Indonesia yang berbisnis di bidang pangan dan peternakan. Ia adalah pemilik dari jaringan usaha Kemfood dan Kemchick. Dalam banyak kesempatan, ia sering terlihat menggunakan kemeja lengan pendek dan celana pendek yang menjadi ciri khasnya. Bob Sadino lahir dari sebuah keluarga yang hidup berkecukupan. Ia adalah anak bungsu dari lima bersaudara. Sewaktu orang tuanya meninggal, Bob yang ketika itu berumur 19 tahun mewarisi seluruh harta kekayaan keluarganya karena saudara kandungnya yang lain sudah dianggap hidup mapan.


Bob kemudian menghabiskan sebagian hartanya untuk berkeliling dunia. Dalam perjalanannya itu, ia singgah di Belanda dan menetap selama kurang lebih 9 tahun. Di sana, ia bekerja di Djakarta Lylod di kota Amsterdam dan juga di Hamburg, Jerman. Ketika tinggal di Belanda itu, Bob bertemu dengan pasangan hidupnya, Soelami Soejoed.

Pada tahun 1967, Bob dan keluarga kembali ke Indonesia. Ia membawa serta 2 Mercedes miliknya, buatan tahun 1960-an. Salah satunya ia jual untuk membeli sebidang tanah di Kemang, Jakarta Selatan sementara yang lain tetap ia simpan. Setelah beberapa lama tinggal dan hidup di Indonesia, Bob memutuskan untuk keluar dari pekerjaannya karena ia memiliki tekad untuk bekerja secara mandiri.

Pekerjaan pertama yang dilakoninya setelah keluar dari perusahaan adalah menyewakan mobil Mercedes yang ia miliki, ia sendiri yang menjadi sopirnya. Namun sayang, suatu ketika ia mendapatkan kecelakaan yang mengakibatkan mobilnya rusak parah. Karena tak punya uang untuk memperbaikinya, Bob beralih pekerjaan menjadi tukang batu. Gajinya ketika itu hanya Rp.100. Ia pun sempat mengalami depresi akibat tekanan hidup yang dialaminya.

Suatu hari, temannya menyarankan Bob memelihara ayam untuk melawan depresi yang dialaminya. Bob tertarik. Ketika beternak ayam itulah muncul inspirasi berwirausaha. Bob memperhatikan kehidupan ayam-ayam ternaknya. Ia mendapat ilham, ayam saja bisa berjuang untuk hidup, tentu manusia pun juga bisa.

Sebagai peternak ayam, Bob dan istrinya, setiap hari menjual beberapa kilogram telor. Dalam tempo satu setengah tahun, ia dan istrinya memiliki banyak langganan, terutama orang asing, karena mereka fasih berbahasa Inggris. Bob dan istrinya tinggal di kawasan Kemang, Jakarta, di mana terdapat banyak menetap orang asing.

Tidak jarang pasangan tersebut dimaki pelanggan, babu orang asing sekalipun. Namun mereka mengaca pada diri sendiri, memperbaiki pelayanan. Perubahan drastis pun terjadi pada diri Bob, dari pribadi feodal menjadi pelayan. Setelah itu, lama kelamaan Bob yang berambut perak, menjadi pemilik tunggal super market (pasar swalayan) Kem Chicks. Ia selalu tampil sederhana dengan kemeja lengan pendek dan celana pendek.

Bisnis pasar swalayan Bob berkembang pesat, merambah ke agribisnis, khususnya holtikutura, mengelola kebun-kebun sayur mayur untuk konsumsi orang asing di Indonesia. Karena itu ia juga menjalin kerjasama dengan para petani di beberapa daerah.

Bob percaya bahwa setiap langkah sukses selalu diawali kegagalan demi kegagalan. Perjalanan wirausaha tidak semulus yang dikira. Ia dan istrinya sering jungkir balik. Baginya uang bukan yang nomor satu. Yang penting kemauan, komitmen, berani mencari dan menangkap peluang.

Di saat melakukan sesuatu pikiran seseorang berkembang, rencana tidak harus selalu baku dan kaku, yang ada pada diri seseorang adalah pengembangan dari apa yang telah ia lakukan. Kelemahan banyak orang, terlalu banyak mikir untuk membuat rencana sehingga ia tidak segera melangkah. “Yang paling penting tindakan,” kata Bob.

Keberhasilan Bob tidak terlepas dari ketidaktahuannya sehingga ia langsung terjun ke lapangan. Setelah jatuh bangun, Bob trampil dan menguasai bidangnya. Proses keberhasilan Bob berbeda dengan kelaziman, mestinya dimulai dari ilmu, kemudian praktik, lalu menjadi trampil dan profesional.
Menurut Bob, banyak orang yang memulai dari ilmu, berpikir dan bertindak serba canggih, arogan, karena merasa memiliki ilmu yang melebihi orang lain.

Sedangkan Bob selalu luwes terhadap pelanggan, mau mendengarkan saran dan keluhan pelanggan. Dengan sikap seperti itu Bob meraih simpati pelanggan dan mampu menciptakan pasar. Menurut Bob, kepuasan pelanggan akan menciptakan kepuasan diri sendiri. Karena itu ia selalu berusaha melayani pelanggan sebaik-baiknya.

Bob menempatkan perusahaannya seperti sebuah keluarga. Semua anggota keluarga Kem Chicks harus saling menghargai, tidak ada yang utama, semuanya punya fungsi dan kekuatan.

Anak Guru

Kembali ke tanah air tahun 1967, setelah bertahun-tahun di Eropa dengan pekerjaan terakhir sebagai karyawan Djakarta Lloyd di Amsterdam dan Hamburg, Bob, anak bungsu dari lima bersaudara, hanya punya satu tekad, bekerja mandiri. Ayahnya, Sadino, pria Solo yang jadi guru kepala di SMP dan SMA Tanjungkarang, meninggal dunia ketika Bob berusia 19.

Modal yang ia bawa dari Eropa, dua sedan Mercedes buatan tahun 1960-an. Satu ia jual untuk membeli sebidang tanah di Kemang, Jakarta Selatan. Ketika itu, kawasan Kemang sepi, masih terhampar sawah dan kebun. Sedangkan mobil satunya lagi ditaksikan, Bob sendiri sopirnya.

Suatu kali, mobil itu disewakan. Ternyata, bukan uang yang kembali, tetapi berita kecelakaan yang menghancurkan mobilnya. ”Hati saya ikut hancur,” kata Bob. Kehilangan sumber penghasilan, Bob lantas bekerja jadi kuli bangunan. Padahal, kalau ia mau, istrinya, Soelami Soejoed, yang berpengalaman sebagai sekretaris di luar negeri, bisa menyelamatkan keadaan. Tetapi, Bob bersikeras, ”Sayalah kepala keluarga. Saya yang harus mencari nafkah.”

Untuk menenangkan pikiran, Bob menerima pemberian 50 ekor ayam ras dari kenalannya, Sri Mulyono Herlambang. Dari sini Bob menanjak: Ia berhasil menjadi pemilik tunggal Kem Chicks dan pengusaha perladangan sayur sistem hidroponik. Lalu ada Kem Food, pabrik pengolahan daging di Pulogadung, dan sebuah ”warung” shaslik di Blok M, Kebayoran Baru, Jakarta. Catatan awal 1985 menunjukkan, rata-rata per bulan perusahaan Bob menjual 40 sampai 50 ton daging segar, 60 sampai 70 ton daging olahan, dan 100 ton sayuran segar.

”Saya hidup dari fantasi,” kata Bob menggambarkan keberhasilan usahanya. Ayah dua anak ini lalu memberi contoh satu hasil fantasinya, bisa menjual kangkung Rp 1.000 per kilogram. ”Di mana pun tidak ada orang jual kangkung dengan harga segitu,” kata Bob.

Om Bob, panggilan akrab bagi anak buahnya, tidak mau bergerak di luar bisnis makanan. Baginya, bidang yang ditekuninya sekarang tidak ada habis-habisnya. Karena itu ia tak ingin berkhayal yang macam-macam.

Haji yang berpenampilan nyentrik ini, penggemar berat musik klasik dan jazz. Saat-saat yang paling indah baginya, ketika shalat bersama istri dan dua anaknya.

Nama :
Bob Sadino
Lahir :
Tanjungkarang, Lampung, 9 Maret 1933
Agama :
Islam

Pendidikan :
-SD, Yogyakarta (1947)
-SMP, Jakarta (1950)
-SMA, Jakarta (1953)

Karir :
-Karyawan Unilever (1954-1955)
-Karyawan Djakarta Lloyd, Amsterdam dan Hamburg (1950-1967)
-Pemilik Tunggal Kem Chicks (supermarket) (1969-sekarang)
-Dirut PT Boga Catur Rata
-PT Kem Foods (pabrik sosis dan ham)
-PT Kem Farms (kebun sayur)

Alamat Rumah:
Jalan Al Ibadah II/12, Kemang, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan Telp: 793981

Alamat Kantor :
Kem Chicks Jalan Bangka Raya 86, Jakarta Selatan Telp: 793618

Read More

Thursday, June 17, 2010

Jerry Yang - Pendiri Yahoo.com

Jerry Yang dilahirkan pada tahun 1968 di Taipei, Taiwan, dengan nama Yang Chih Yuan. Pada umur 10 tahun, ia "hanyalah" seorang imigran dari Taiwan. Bersama ibu dan adiknya, mereka hijrah dan menetap di San Jose, California, Amerika Serikat. Ayahnya sudah meninggal pada saat ia baru berumur dua tahun. Saat dia pertama masuk sekolah di San Jose, dia hanya memiliki satu kosakata bahasa Inggris, shoe (sepatu). Ketika menginjak dewasa, Yang kuliah di Stanford Universiry pada tahun 1990, dan mendapatkan gelar sarjana muda dan master dalam waktu 4 tahun..


Pada akhir tahun 1993, Jerry melanjutkan pendidikan program Ph.D. di Electrical Engineering Stanford University. Di sana, Jerry Yang berkenalan dengan teman sekampusnya David Filo. Lewat pertemanan bersama David Filo, Jerry Yang mulai menyukai kegiatan surfing di internet, hingga menghabiskan waktunya berjam-jam berada di depan komputer. Akibatnya, aktivitas belajar mereka terbengkalai.

Pada saat melakukan kegiatan surfing, mereka sering kesulitan mencari sesuatu yang mereka butuhkan di dunia maya ini. Maka pada bulan Februari 1994, mereka mulai rajin mengumpulkan link-link dengan membuat indeks atas situs-situs web favoritnya. Kegiatan ini mereka lakukan di trailer di kampus Stanford University. Dalam waktu singkat, mereka telah lebih banyak menghabiskan waktu untuk membuat link-link situs favorit dari pada membuat desertasi program doktor yang tengah mereka tempuh.

Akhirnya, list berupa link dari situs yang telah mereka temukan yang mereka buat telah menjadi terlalu panjang dan terlalu banyak, sehingga mereka membaginya menjadi kategori-ketegori. Saat kategori-kategori itu pun tidak memenuhi, dibuat juga sub-subkategori. Itulah awal mula lahirnya konsep dari pembuatan Yahoo!.

Pada saat pertama kali dibuat, mereka memberi nama situsnya Jerry`s Guide to the World Wide Web, tetapi nama tersebut terlalu panjang untuk nama sebuah situs. Kemudian setelah mencari nama yang dianggap bagus di dalam direktori yang mereka buat, mereka memutuskan untuk menggunakan nama Yahoo, yang merupakan singkatan dari yet another hierarchical oficious oracle. Tujuan awal dari pembuatan situs itu adalah sebagai alat untuk mencari sesuatu di internet atau search engine.

Pada awalnya, mereka menggunakannya untuk kepentingan pribadi. Namun, ternyata mereka kemudian menyadari bahwa indeks situs yang mereka susun dapat digunakan oleh orang lain sebagai titik pijak pertama menyusur situs web. Pengunjung situs ini pun makin banyak dan mendapat sambutan luar biasa oleh pengguna Internet. Mengetahui banyak orang yang mengakses Yahoo!, maka jadilah mereka membuatnya menjadi database yang teratur dan mengembangkan semacam software mesin pencari untuk menjalankannya.

Karena belum ada modal, mereka memanfaatkan komputer-komputer milik universitas untuk kegiatan ini. Data disimpan di komputer Jerry Yang yang mempunyai nickname "Akebono". Sedang mesin pencari ditempatkan di komputer David Filo yang ber-nickname "Konishiki". Kedua nickname tersebut diambil dari nama-nama pegulat terkenal Hawaii pujaan mereka.

Pada musim gugur tahun 1994, situs mereka mulai mendapatkan rekor hit sebanyak 1 juta pengunjung per hari. Itulah yang membuat infrastruktur jaringan komputer di universitas terbebani traffic yang besar. Tak heran jika para pejabat universitas meminta keduanya untuk menyewa server (hosting) di luar untuk menjalankan "bisnis" mereka itu, agar lebih leluasa lagi.

Kini, Yahoo! telah menjadi perusahaan dunia yang bergerak di bidang komunikasi, komersial, dan media berbasis internet. Setiap bulannya ada 232 juta pengguna Internet di seluruh dunia yang menggunakan jasa pelayanan Yahoo!, mulai dari mesin pencari, portal, e-mail gratis, bisnis online, sampai pembuatan dan penyewaan tempat situs. Jaringan Yahoo! yang berkantor pusat di Sunnyvale, California, AS ini sudah berdiri di 25 lokasi yang tersebar di benua Eropa, Asia, Amerika Latin, Australia, Kanada, dan tentu saja Amerika Serikat. Hasilnya keuntungan besar pun dihasilkan oleh Jerry Yang bersama Yahoo! Yang menjadikan seorang imigran Taiwan tersebut menjadi seorang miliarder.

Menurut Fortune.com, kekayaan pria dengan nama asli Yang Chih-Yuan ini pada tahun 2000 sekitar 5,85 miliar dolar AS. Rumah tinggalnya dibeli seharga 1,9 juta dolar AS, terletak di Los Altos, kawasan barat San Jose dengan lima kamar tidur dan pemandangan ke arah Teluk San Fransisco. Meski demikian, ia tak lupa pada almamaternya. Bersama David Filo, ia menyumbang 2 juta dolar AS untuk almamaternya tersebut. agnes davonar

Read More

Thursday, June 10, 2010

Eugene Kaspersky - Pembuat Anti Virus Kaspersky

Eugene Kaspersky memiliki nama lengkap Eugene Valentinovich Kaspersky. Dia lahir pada tanggal 4 Oktober 1965 di kota Novorossiysk, Rusia. Sejak kecil dia tertarik pada ilmu matematika dan telah banyak memecahkan soal matematika yang dia temui. Memasuki masa kuliah, dia memilih Institu Kriptografi, Telekomunikasi, dan Ilmu Komputer yang merupakan sebuah lembaga yang didirikan oleh Kementrian Pertahanan Rusia dan KGB.


Pada saat itulah dia menyebut dirinya ‘Manusia Langka’ karena hanya orang-orang tertentu sajalah yang bisa memasuki jurusan tersebut. Walaupun ditertawakan orang karena kuliah pada jurusan kriptografi dia bangga karena termasuk dalam ‘Manusia Langka’ tersebut dimana mahasiswa jurusan matematika sendiri pun belum tentu berhasil masuk di jurusan kriptografi.

Kriptografi telah menjadi bagian dari bagian ilmu matematika dan ilmu komputer dalam bidang pengamanan informasi dan rekayasa perangkat lunak. Dengan modal ilmu pengetahuan inilah, Eugene Kaspersky mendirikan Kaspersky Lab bersama istrinya.

Kaspersky Lab dan Kaspersky Antivirus

Ketika masih bekerja di pemerintah pada tahun 1980-an, Kaspersky mendeteksi virus bernama ‘Cascade’ pada komputernya. Dengan ilmu pengetahuan yang ia miliki, ia berhasil mennangani virus tersebut dengan perangkat lunak yang ia ciptakan sendiri. Sejak saat itulah dia tertarik untuk mengembangkan perangkat lunak pengamanan virus komputer.

Pada tahun 1989, dia bergabung dengan perusahaan perangkat lunak bergengsi di Rusia dalam mengembangkan perangkat lunak anti virus (AVP). Setelah cukup memiliki pengalaman itu, Kaspersky dan istrinya mendirikan Kaspersky Lab dan mengubah AVP menjadi Kaspersky Antivirus pada tahun 2000.

Kaspersky Lab hanya memiliki 15 orang perkerja dan penghasilan 0 rubel pada saat pertama kali didirikan. Namun dengan banyaknya kebutuhan akan pengamanan teknologi komputer yaitu antivirus,Kaspersky Antivirus semakun dikenal dan banyak digunakan oleh banyak pengguna komputer. Hingga kini, Kaspersky Lab memiliki 1000 karyawan si 20 kantor cabang di seluruh dunia dan memiliki penghasilan 300 juta dolar pada tahun 2008. Wow… dasyat….

Read More

Tuesday, June 8, 2010

Jonathan Abrams - Pendiri Friendster

Friendster Dibangun oleh Jonathan Abrams pada tahun 2002, Friendster telah menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat modern. Dengan berbagai fasilitas yang ditawarkannya, tak kurang dari 50 juta orang di dunia telah menjadi anggota situs web jaringan sosial itu.

Situs web jaringan pertemanan itu dirintis Abrams di Mountain View, California, AS. Kehadiran Friendster sempat menjadi fenomena mengejutkan. Tanpa gembar-gembor promosi, kehadirannya langsung mendapat sambutan hangat dari para pecinta dunia maya. Dalam sekejap, jutaan telah manjadi anggotanya.

Tak hanya itu, Friendster pun telah meraup dana sekitar 14 juta dolar AS dari modal ventura dan pemain internet kelas berat, seperti mantan CEO Yahoo, Tim Koogle; mantan CEO Paypal, Peter Thiel; serta mantan vice president amazon.com, Ram Shriram.

Hampir dua tahun Friendster merajalela sebagai situs pertemanan terbesar. Namun menurut Nielsen online, pada 2004 situs serupa, MySpace, berhasil menyalip dominasi friendster dari jumlah anggota. Kini Friendster harus bersaing dengan sejumlah situs yang menawarkan fasilitas serupa, seperti Windows Lives Spaces, Yahoo!360 dan Facebook.


Kehebatan Friendster pun sempat dilirik Google, yang menawarnya seharga 30 juta dolar AS. Namu tawaran itu kemudian dibatalkan Google. Pada 2003, Friendster juga mendapat kucuran dana dari Kleiner, Perkins, Caufield & Byers serta Benchmark Capital dan nilainya ditaksir mencapai 53 juta dolar AS.

Bagi Abrams, Friendster adalah wahana bisnis yang menggiurkan. Pasalnya Friendster juga dapat menarik bayaran untuk fasilitas khusus yang ditawarkannya. Sempat terdengar Friendster bakal mengutip biaya untuk layanan khusus sebesar 9,95 dolar AS per bulan, meski kemudian urung. Bayangkan saja jika ada 10% dari 50 juta anggotanya yang menajdi anggota khusus itu, maka Friendster bisa mengantongi ratusan juta dolar AS per bulannya.

Setelah dua tahun memimpin dan membesarkan Freindster, pada April 2004 Abrams mundur dari CEO Friendster Inc. Posisinya digantikan tim Koogle yang juga Presiden dan CEO Yahoo!.

Majalah Time menganugerahi Friendster gelar ”Coolest Inventions of 2003”. Pada tahun yang sama Abrams dinobatkan sebagai “Breakout Star of 2003” oleh Entertaintment Weekly. Setahun kemudian, Advertising Age Magazine mendapuknya sebagai “Entertaintment Marketers of the Year 2004”.

Read More

Wednesday, June 2, 2010

Steve Jobs - Pendiri Apple Computer

Steven Paul Jobs (lahir di San Francisco, California, Amerika Serikat, 24 Februari 1955; umur 54 tahun) adalah pemimpin perusahaan Apple Computer bersama Steve Wozniak dan tokoh utama di industri komputer. Sebagai pendiri (dengan Steve Wozniak) Apple Computer di tahun 1976, ia mempopulerkan konsep komputer di rumah tangga dengan Apple II. Kemudian, ia merupakan salah satu orang yang pertama kali menyadari potensi untuk mengomersialkan antarmuka pengguna grafis (graphical user interface) dan mouse yang dikembangkan di Palo Alto Research Center perusahaan Xerox, dan kemudian teknologi ini diterapkannya ke dalam Apple Macintosh.



Jobs juga memimpin Pixar Animation Studios, sebuah perusahaan komputer animasi terkemuka di dunia layar lebar. telah menjadi multi-jutawan sebelum berumur 30 tahun. Dimulai dengan perusahaan NeXT untuk membuat sistem pendidikan dengan harga yang terjangkau, menemukan bahwa menjual software lebih baik dari pada menjual hardware.

Dilahirkan di San Fransisco oleh ibunya Joanne Simpson dan ayahnya Abdulfattah Jandali mahasiswa tamu dari Syria yang kemudian menjadi profesor ilmu politik. Sejak bayi beliau diadopsi Paul dan Clara Jobs dari Mountain View,Santa Clara County California. Orang tua angkat inilah yang memberikan nama Steven Jobs. Orang tua biologisnya kelak menikah dan memberinya adik perempuan bernama Mona Simpson yang kini terkenal sebagai novelis.

Beliau melewati masa SMP dan SMU di Curpetino, Califonia, seringkali setelah jam sekolah mengajar di Hewlett Packard Company di Palo Alto, California. Maka tak heran segera setelah itu ia dan Steve Wozniak segera menjadi pekerja paruh waktu di perusahaan ini. Di tahun 1972, Jobs lulus dari SMA Homestead di Cupertino, California dan diterima di Reed College di Portland, Oregon, tapi dikeluarkan/ drop out setelah satu semester. Tapi ia segera mendaftar ke Reed College, salah satu hal yang dipelajari di sini kaligrafi. "Jika saya tak pernah dikeluarkan dari tempat belajar hanya satu semester mungkin Mac saat ini tak akan memiliki multiple typefaces atau font-font yang proposional," katanya.

Di musim gugur tahun 1974, Jobs kembali ke California dan mulai menghadiri pertemuan "Homebrew Computer Club" dengan Steve Wozniak. Dia dan Wozniak bersama bekerja di Atari Inc., sebuah perusahaan pembuat permainan komputer yang terkenal, dengan jabatan sebagai perancang permainannya. Motivasinya saat itu adalah mengumpulkan uang untuk melakukan perjalanan spiritual ke India.



Jobs kemudian melakukan perjalanan pencerahan spritual ke India bersama temannya di Reed College, Daniel Kottke, yang kemudian hari menjadi pegawai Apple yang pertama. Kembali dari India dia menjadi Buddhist dengan rambut dicukur/gundul dan mengenakan pakaian tradisional India (biksu?). Selama masa ini ia mempraktekkan psychedelics (semacam meditasi, saat itu Jobs sering dianggap aneh, karena berjalan telanjang kaki di atas Salju- ini semacam meditasi kesadaran). Ini adalah dua atau tiga hal yang paling penting dalam hidup yang pernah ia lakukan dalam hidupnya.

Di tahun 1976, Jobs, usia 21, dan Wozniak, 26, mendirikan Apple Computer Co. di garasi milik keluarga Jobs. Komputer pribadi yang diperkenalkan Jobs and Wozniak diberi name Apple I. Komputer itu dijual dengan harga AS$666.66, sebagai referensi terhadap nomor telpon dari Wozniak's Dial-A-Joke machine, yang berakhir dengan -6666.

Di tahun 1977, Jobs dan Wozniak memperkenalkan Apple II, yang menjadi sukses besar di pasaran rumah tangga dan memberi Apple pengaruh besar di industri komputer pribadi yang masih muda. Di tahun 1980, Apple Computer mencatatkan namanya di bursa efek, dan dengan penawaran saham awal yang sukses, ketenaran Jobs bertambah. Tahun itu juga, Apple Computer melepas Apple III, walaupun kesuksesannya tidak sebaik sebelumnya.

Seiring dengan berkembangnya Apple Computer, perusahaan itu mulai mencari kepemimpinan baru untuk membantu mengatur perkembangan perusahaan tersebut. Di tahun 1983, Jobs menggaet John Sculley, dari perusahaan Pepsi-Cola, untuk memimpin Apple Computer, dengan tantangan, "Apakah kamu mau menjual minuman berkarbon seumur hidupmu, atau maukah kamu mengubah dunia?" (Do you want to just sell sugared water for the rest of your life, or do you want to change the world?) Tahun itu juga, Apple juga mengeluarkan Apple Lisa yang teknologinya tergolong sangat maju pada saat itu tapi gagal meraih pembeli di pangsa pasar.

Tahun 1984 menjadi tahun pengenalan Macintosh, komputer pertama yang berhasil dijual ke pasaran dengan menghadirkan fitur antarmuka pengguna grafis. Pengembangan Mac dicetuskan oleh Jef Raskin dan tim tersebut menggunakan teknologi yang sudah dikembangkan bukan oleh Apple, seperti di Xerox's PARC, tetapi belum sempat dikomersialkan. Kesuksesan Macintosh membuat Apple menelantarkan Apple II demi mengembangkan produksi Mac, yang bertahan sampai saat ini.

Walaupun Jobs sangat persuasif dan karismatik bagi Apple, Banyak yang menganggap dia sebagai pemimpin yang gampang berubah pikiran dan beremosi tinggi. Di tahun 1985, setelah banyak menyebabkan masalah kepemimpinan di dalam Apple, Sculley memberhentikan Jobs dari jabatannya dan mengusirnya dari Apple.

Setelah keluar dari Apple, Jobs mendirikan sebuah perusahaan komputer lagi, NeXT Computer yang seperti Lisa, NeXT tergolong sangat maju dalam hal teknologi, tetapi tidak pernah menjadi terkenal, kecuali di lingkup riset sains. (Tim Berners-Lee mengembangkan sistem World Wide Web di CERN dengan menggunakan sebuah NeXT workstation.) Namun NeXT membantu memajukan teknologi-teknologi sepert program object-oriented, PostScript, dan perangkat magneto-optical.

Di tahun 1996, Apple membeli NeXT seharga AS$402 juta, dan membawa Jobs kembali ke perusahaan yang ia dirikan. Di tahun 1997 ia menjadi pemimpin sementara di Apple setelah kepergian Gil Amelio.

Dengan pembelian NeXT, banyak teknologi dari NeXT diterapkan ke dalam produk buatan Apple, terutama NeXTSTEP, yang berkembang menjadi Mac OS X. Dibawah bimbingan Jobs perusahaan tersebut meningkatkan penjualannya setelah memperkenalkan iMac. iMac merupakan komputer pertama yang dijual dengan mengutamakan penampilannya (walaupun iMac juga banyak menggunakan teknologi maju di dalamnya). Sejak saat itu, penampilan yang menarik dan merek yang terkenal telah memberikan keuntungan bagi Apple.

Belakangan ini, Apple mulai mengembangkan sayapnya. Dengan pengenalan iPod alat musik portabel, piranti lunak iTunes, dan iTunes Music Store, perusahaan tersebut melakukan gebrakan di bidang peralatan elektronik pribadi dan musik online. Sambil merangsang inovasi, Jobs juga mengingatkan bawahannya bahwa, "artis tulen membuahkan hasil," (real artists ship) yang maksudnya adalah, menghasilkan karya-karya dengan tepat waktu sama pentingnya dengan inovasi dan produk jitu.

Jobs bekerja di Apple selama beberapa tahun dengan gaji AS$1/tahun. Karenanya dia tercatat di buku Guinness World Records sebagai "pemimpin perusahaan dengan gaji terendah" (Lowest Paid Chief Executive Officer). Setelah Apple mulai meraih laba penjualan kembali, perusahaan tersebut melepaskan gelarnya sebagai pemimpin sementara. Saat ini penghasilannya di Apple adalah AS$219 juta, menurut sebuah artikel yang ditulis di situs Bloomberg di tahun 2003.

Jobs sangat dikagumi karena keahliannya untuk meyakinkan orang dan menjadi salesman unggul, yang sering dijuluki reality distortion field dan hal ini tampak nyata saat ia memberikan keynote speeches di Apple expos. Namun, kegigihannya juga pernah mengundang sial. Kekerasan kepalanya mungkin telah menyebabkan Apple kehilangan kesempatan emas untuk menjadi pemimpin di bidang komputer pribadi. Keenganannya untuk membiarkan perusahaan lain membuat komputer yang kompatible dengan Macintosh mengakibatkan Apple harus menelan kekalahan dalam merebut pengguna komputer yang ada. Perusahaan piranti keras dan lunak akhirnya memutuskan untuk mengadopsi platform IBM PC yang menggunakan sistem operasi buatan Microsoft. Microsoft kemudian juga mengejar ketinggalannya dari Apple dengan mengembangkan antarmuka pengguna grafis buatan mereka sendiri, Microsoft Windows.

Di tahun 1986 Jobs mendirikan (bersama Edwin Catmull) Pixar, sebuah studio animasi komputer di Emeryville, California. Perusahaan itu didirikan dari apa yang dahulunya divisi grafik komputer milik Lucasfilm, yang Jobs beli dari pendirinya, George Lucas, sebesar AS$10 juta. Satu dekade kemudian, Pixar berkembang menjadi terkenal dan berhasil dengan film terobosannya Toy Story. Sejak saat itu Pixar sudah membuahkan film-film yang memenangkan Academy Award yaitu Finding Nemo dan The Incredibles. Karena kepemimpinannya di Pixar dan juga kemapanannya di Apple, Jobs dianggap oleh banyak pengamat industri hiburan salah satu calon pengganti Michael Eisner sebagai pemimpin dari The Walt Disney Company, yang mendistribusikan dan mendanai film-film buatan Pixar.

Read More

Saturday, May 29, 2010

Soichiro Honda

Semua berawal dari Soichiro yang berumur 16 tahun, dan tak mau melanjutkan sekolah. Karena ia menganggap sekolah saat itu hanya membuang waktu. Ia hanya ingin mendalami tentang mesin mobil. Akhirnya, ayahnya yang mengerti betul tentang ambisinya mengenalkan kepada seorang teman di Tokyo bernama Kashiwabara, seorang direktur bengkel mobil bernama Art. Akhirnya pada bulan Maret 1922, Soichiro diantar ayahnya ke Tokyo untuk bekerja disana. Tapi bukan sebagai teknisi atau yang berhubungan dengan mesin, ia hanya sebagai pengasuh bayi. Bayi yang ia asuh adalah anak dari direktur bengkel Art.

Dari sanalah pengetahuannya tentang mesin berkembang. Ia mencuri-curi waktu pada saat bengkel tutup untuk sekedar melihat dan menganalisa mesin mobil. Apalagi ketika ia menemukan sebuah buku di perpustakaan, dan mengumpulkan uang gajinya hanya untuk menyewa buku tersebut. Buku yang pertama ia baca adalah Sistem Pembakaran Dalam.

Pada suatu hari, ketika Soichiro sedang mengepel lantai, ia diajak majikannya untuk membantu di bengkel, karena hari itu bengkel sedang sibuk. Dan disinilah ia menunjukkan kemampuannya membetulkan mesin mobil Ford model T yang dikeluarkan pada tahun 1908. Dengan pengetahuannya mencuri-curi waktu untuk sekedar mengintip mesin mobil dan ilmu yang ia dapat dari buku, akhirnya ia berhasil membuat takjub para teknisi lain.

Pada umur 18 tahun, ia pergi ke kota Marioka untuk membetulkan mesin mobil. Karena masih muda, sampai-sampai penjemput keheranan.
“Tuan bengkel Art-nya sedang ke toilet ya?” tanya salah satu dari dua orang penjemput, karena sangat tidak percaya yang ia jemput hanyalah anak muda berumur belasan tahun.
“Sayalah yang anda maksud, terima kasih sudah menjemput saya” jawab Soichiro santai.
Hihihi.. lucu juga kalau melihat wajah kedua penjemput itu. Ketakjuban para teknisi tidak sampai disitu, saat ia mulai membongkar mobil pun, banyak yang tak percaya ia bisa memasangnya kembali. Tapi ternyata, ia berhasil membetulkan mobil tersebut. Dengan prestasinya tersebut, pada usia 22 tahun ia sudah menjadi kepala bengkel Art, dan dipercaya untuk membuka cabang di kota Hamamatsu.

Pada tahun 1928 Soichiro menjadi kepala bengkel Art cabang Hamamatsu. Awalnya bengkel tersebut hanya mempunyai 1 orang karyawan, tapi setelah 3 tahun berdiri, sudah mempunyai sekitar 50 orang karyawan. Selama kurun waktu tersebut, masalah perbaikan mobil diserahkan kepada anak buahnya yang terlebih dahulu diberikan pengetahuan tentang mesin. Sedangkan Soichiro hanya memeriksa hasil kerja anak buahnya, dan lebih berkonsentrasi pada peningkatan kreativitas dan pengetahuannya dalam bidang mesin.

Sebagai kepala bengkel, ia terkenal galak dan keras. Ia tak segan untuk memukul kepala anak buahnya dengan obeng atau kunci pas (seperti yang terlihat di buku, entah itu benar atau tidak). Dari seluruh karyawannya, terdapat dua golongan. Yang satu adalah yang bertahan dan yang melarikan diri. Dan biasanya, orang-orang yang bertahan adalah orang-orang yang menjadi teknisi handal.

Pada kurun waktu 3 tahun, Soichiro membuat veleg mobil yang terbuat dari besi. Di masa itu, veleg mobil terbuat dari kayu, sehingga jika digunakan dalam jangka waktu yang lama, poros veleg tersebut akan longgar.

Pada tahun 1933, ternyata Soichiro sudah mulai membuat mobil balap dengan tangannya sendiri, yang ia namakan Curtis. Nama Curtis diambil dari nama mesin yang ia gunakan, mesin pesawat jenis Curtis A1. Dengan mobil buatannya, ia pernah menjuarai balapan tetapi hanya sebagai navigator, bukan sebagai pembalap.

Di tahun yang sama, Soichiro menikah dengan Sachi, seorang wanita berpendidikan. Kehadiran Sachi yang berpendidikan, bagi Soichiro yang tidak menjalani pendidikan formal menjadi sangat besar artinya. Sachi tidak hanya berperan sebagai istri, tapi juga guru yang mengajarkan tata krama dan ilmu-ilmu dasar. Tapi yang paling besar artinya adalah bagaimana Sachi mengerti tentang minat Soichiro pada bidang teknik.

Pada tahun 1934, Soichiro berencana membuat mobil sendiri. Bukan mengambil mesin mobil dari merek-merek terkenal di masa itu. Niat itu pun ia jalani dengan terlebih dahulu membuat ring piston. Di tahun 1935, tepat disamping bengkel Art ia membuat papan nama Pusat Penelitian Ring Piston Art.

Ring piston buatan Soichiro selalu gagal, karena ia sama sekali tak mengerti masalah pencampuran logam. Karena ring piston buatannya selalu patah atau menggores dinding slinder. Akhirnya ia datang ke Sekolah Tinggi Hamamatsu jurusan mesin, dan diberitahu bahwa ada campuran lain yang diperlukan untuk membuat ring piston, diantaranya silikon. Dengan informasi yang ia terima, akhirnya ia punya tekad yang bulat untuk melanjutkan sekolah, walaupun saat itu Soichiro sudah berumur 28 tahun.

Akhirnya 3 tahun kemudian, tepatnya tanggal 20 November 1937 ring piston berhasil dibuatnya. Dan pada tahun 1938 ia mendirikan pabrik pembuatan ring piston bernama Tokai Seiki. Sedangkan bengkel yang ia kepalai diserahkan kepada anak buahnya untuk dikelola.

Bengkel yang ia dirikan akhirnya berproduksi secara resmi pada tahun 1941 setelah ada investor dari Toyota. Pada tahun 1945, tepatnya setelah perang dunia ke-2, Jepang menjadi negara rendah karena kalah perang. Dan hidup Soichiro menjadi terlunta-lunta. Ia tak mengerjakan pekerjaan apapun saat itu. Tidak ada niat lagi untuk membangun pabrik, bahkan ia hanya ingin belajar bermain suling saat itu.

Di masa setelah perang, dimana benda-benda masih sangat langka, justru industri tekstil berkembang sangat pesat saat itu. Kabarnya, orang-orang yang mempunyai mesin tenun, sekali menggerakkan mesinnya, ia bisa mendapatkan 10 ribu yen. Dan saat itu Soichiro berfikir bagaimana membuat mesin tenun yang lebih canggih dari yang ada saat itu. Ia pun mendirikan pabrik pembuatan mesin tenun yang akhirnya terhenti karena kurang modal.

Saat pabrik yang ia buat terhenti, ada seorang teman yang menawarkan mesin pemancar radio bekas kegiatan perang yang ternyata berjumlah 500 buah. Dan Soichiro diminta untuk memanfaatkan mesin tersebut.

Setelah melihat sepeda, ia pun berniat membuat sepeda motor dengan mesin pemancar radio. Cara mengendarai sepeda motor saat itu juga sangat berlainan dengan yang ada sekarang. Pertama-tama mesih harus dipanaskan dengan api, dan digenjot minimal 30 menit, baru mesin bisa digunakan. Tapi tetap saja laku keras, dan kapasitas produksi saat itu 1 unit lebih dalam 1 hari. Dalam setahun saja, 500 buah pemancar radio habis.

Dengan prestasi tersebut, Soichiro terus mengembangkan mesin sepeda motor, dan berhasi menciptakan sepeda motor yang dinamakan Dream D, setelah membuat mesin A, B, dan C. Motor buatan Soichiro ini adalah mesin 2 tak dengan 98 cc dan kecepatan maksimum hanya 50 km/jam.

Bersamaan dengan akan dipasarkannya Dream D, seorang marketer hebat bernama Fujisawa ikut menggabungkan diri dengan Soichiro dan membangun pabrik pembuatan sepeda motor. Kemudian selanjutnya, kehadiran Fujisawa membawa perubahan besar terhadap perusahaan bernama Honda.

Sebelum Dream D dipasarkan, Fujisawa menguju coba motor tersebut kepada masyarakat. Dan diketahui, karena Dream D adalah motor 2 tak, maka kebisingan yang dibuat menjadi masalah. Dan dengan demikian, Fujisawa memaksa Soichiro untuk membuat mesin 4 tak yang miskin suara kebisingan. Akhirnya mesin 4 tak dibuat dan berhasil menjadi nomor satu di Jepang. Dengan mesin 4 tak ini, kecepatan maksimum adalah 75 km/jam.

ref : http://didats.net/page/soichiro-honda-1/
http://didats.net/page/soichiro-honda-2/

Read More

Sunday, May 23, 2010

Walter Elias Disney - Pendiri Walt Disney

Kehidupan Walt Disney dapat diringkas dalam pedoman yang diikuti oleh semua orang kaya. Barang siapa ingin suskes, harus bekerja berat, pantang menyerah, dan lebih mengikuti kegandrungan. Walter Elias Disney dilahirkan di Chicago pada tanggal 5 Desember 1901. Ibunya, Flora Call, adalah wanita Jerman, sedangkan ayahnya, Elias Disney, seorang keturunan Irlandia Kanada. Namun ada satu gagasan yang selalu mengusik pikiran Walt Disney gagasan bekerja sendiri terutama karena ia telah mendengar bahwa sebagian karyawan akan tidak diperlukan bila musim sibuk berlalu.


Ia gembira dengan prospek itu karena dua hal. Pertama, ia ingin berdiri sendiri, dan kedua, ia sangat ingin melakukan sesuatu yang baru dan orisinil, tidak hanya memenuhi keinginan bos dan para pelanggan. Disney, bersama dengan seorang teman, Ube Iwerks, mendirikan agen seni periklanannya yang pertama. Pelanggannya yang pertama adalah suatu rangkaian restoran. Disney dan temannya berhasil membuat kesepakatan dengan restoran untuk membangun bengkel kerjanya di bangunan restoran baru itu tanpa membayar sedikit pun. Sebagai imbalan, mereka harus membuat poster-poster iklan untuk restoran itu.

Di samping bekerja untuk memenuhi kontrak ini, mereka bebas untuk mengerjakan proyek lain. Untuk menarik pelanggan, Walt merancang suatu rencana khusus. Ia akan pergi ke suatu toko atau perusahaan dan mencari tahu apakah mereka mempunyai suatu bagian seni. Orang yang memegang pimpinan mungkin menjawab bahwa bagian itu tidak diperlukan. Lalu Walt akan menawarkan jasanya atas dasar freelance, hubungan lepas. Kalau perusahaan itu tidak mempunyai pekerjaan yang harus dikerjakannya, tidak apa-apa. Tetapi kapan pun ada pekerjaan semacam itu yang harus dikerjakan, Walt dan temannya siap memberikan jasanya. Dalam waktu singkat, cara kerja semacam itu memungkinkan Walt dan temannya menabung cukup banyak uang yang tak mungkin dikumpulkannya andaikan mereka bekerja pada satu perusahaan saja.

Bisnis ini tampak memberikan harapan besar, tetapi pada suatu hari Walt menemukan suatu iklan dalam koran yangmenyatakan bahwa Kansas City Film Ad Company memerlukan seorang kartunis. Ia menghadapi dilema: Apakah ia akan mempertahankan bisnisnya dengan Ube atau akan mencoba memenuhi impian sejak masa kanak-kanaknya untuk membuat animasi kartun? Sekali ia telah menguasai kemahiran baru, tak ada yang akan menghalangi dia memulai usahanya sendiri kembali.

Pertimbangan ini mendorong dia memberatkan menerima pekerjaan itu. Pada tahun 1920, Disney akhirnya memasuki dunia animasi kartun. Ia akan segera menciptakan sebuah nama bagi dirinya di bidang itu, dan tokoh-tokoh perannya akan menjadi populer di seluruh dunia.

KC Film Ac Company memegang tanggung jawab atas segala aspek iklan film dan tak berapa lama menyadari kemampuan kartunis muda ini. Tak lama sesudah mulai, Walt diberi tugas membuat poster seorang pria yang mengenakan topi menurut mode mutakhir. Walt menggambar poster itu, tetapi hidung orang itu digantikan dengan gambar bohlam! Ketika poster itu ditampilkan di layar, bos berseru: “akhirnya muncul sesuatu yang baru di tempat ini: Saya sudah bosan dengan wajah-wajah cantik ini.”

Keorisinilan dan visi Walt tentang barang-barang di sekelilingnya membuat beberapa teman dan atasan kurang senang. Mereka sebenarnya iri dan menganggap dia pengacau. Oleh sebab itu, mereka tidak mau membiarkan dia mencoba suatu teknik baru untk menyempurnakan kartun-kartunnya. Ia mempunyai gagasan cemerlang membuat beberapa lukisan dan seluloid, lalu memotretnya dan menumpuknya dan akhirnya memfilmkannya. Pimpinan tidak mau mendengar hal semacam itu. Mereka merasa bahwa cara kerja mereka yang lama sudah cukup memberikan hasil sampai saat itu. Mereka tidak melihat alasan untuk mengubah teknik-teknik mereka, karena dengan cara itu pun para pelanggan sudah puas. Walt Disney tahu bahwa dia benar. Setelah berbulan-bulan membujuk bosnya, Walt akhirnya diperbolehkan membawa pulang salah satu kamera perusahaan untuk melakukan beberapa percobaan. Sejak saat itu, Walt Disney tidak pernah lagi berpaling ke belakang.

Di sebuah garasi kosong yang sudah dirombak jadi studio, ia mulai membuat film-film animasi pendek dengan menggunakan teknik hasil rekaannya. Ia kemudian memperlihatkan hasilnya kepada seorang pemimpin bisokop terkenal. Orang itu sangat terkesan. Sketsa-sketsa dan teknik film Walt sangat berbeda dengan yang sudah-sudah. Film kartunnya yang pertama segera diputar di bioskop-bioskop.

Pada mulanya kartun-kartun ini dimaksudkan untuk menggantikan iklan-iklan agar penonton terus menikmati apa yang muncul di layar selama selang waktu. Walt menyebut film-film itu “Laugh-O-Grams.” Film-film kartun Walt disenangi penonton dan sejak itu di Kansas City Walt Disney tidak lagi diejek sebagai si orang muda eksentrik” tetapi disegani. Gajinya naik. Dalam waktu singkat Disney menjadi orang terkenal di kota itu.

Ia mengembalikan kamera yang dipinjamnya dan membeli kamera sendiri dengan uang simpanannya. Film-film kartun menjadi semakin populer. Walt Disney menyewa ruang kantor yang lebih luas untuk usaha kecilnya, Laugh-O-Grams Corporation dengan modal awal sebesar $15.000. Ia mempekerjakan beberapa magang dan seorang salesman untuk mempromosikan Laugh-O-Grams di New York City. Impiannya untuk mandiri menjadi kenyataan pada waktu ia baru berumur 20 tahun.

Ia kemudian memutuskan untuk keluar dari KC Film untuk bekerja sendiri sepenuhnya. Tetapi sukses tidak terjadi dengan sendirinya. Biaya produksi tinggi dan sikap perfeksionis Walt Disney (yang membuat dia menanamkan kembali semua uang hasilnya untuk memperbaiki hasilnya), disamping pasaran yang sangat terbatas, segera mengakibatkan kebangkrutan.

Ini merupakan masa suram dalam hidupnya; ia telah beranggapan bahwa masa sulitnya akhirnya berlalu. Ia tidak beruang sedikitpun dan terpaksa tinggal di bengkel dengan makan dan tidur di sebuah bangku kecil, satu-satunya perabot yang dia miliki. Lebih jelek lagi, sekali seminggu ia harus pergi ke stasiun kereta api untuk mandi.

Akhirnya ia berhasil mendapatkan kontrak pembuatan kartun animasi untuk mendidik anak-anak pentingnya menyikat gigi. Pada suatu malam, dokter gigi yang memesan kartun ini datang menemuinya dan mengajak dia ke kantornya. “Tidak bisa,” jawab Disney. “Mengapa?” tanya dokter itu. “Karena saya tidak punya sepatu. Satu-satunya sepatuku ada di tempat tukang sepatu untuk direparasi, dan saya tidak punya uang untuk mengambilnya.”

Walaupun menghadapi keadaan yang serba menyusahkan. Walt Disney tidak putus asa. Ada sebuah gagasan di otaknya. Pada suatu malam bulan Juli 1923, dengan membawa semua uang di dalam saku baju setelan tuanya dari kain minyak berwarna abu-abu, pemuda kurus kering ini naik kereta api menuju Hollywood. Ia bertekad kuat untuk menjadi orang penting dalam dunia perfilman.

Ketika tiba di Hollywood, Walt Disney hanyalah satu di antara banyak orang yang mengharapkan mewujudkan cita-citanya. Kakaknya Ray telah tinggal di California beberapa waktu lamanya, dan ia dengan senang hati mengundang adiknya tinggal di rumahnya. Walt mulai mengunjungi studio-studio film satu per satu. Ia bersedia bekerja apa saja asal ada hubunganya dengan berfilman.

Untuk maju dalam suatu bidang keahlian khusus, orang harus masuk ke dalamnya apa pun pengorbanannya. Disney segera menyadari betapa sulitnya masuk ke studio-studio film Hollywood. Banyak orang lain sebelum dia telah melamar kerja, tetapi ditolak. Walt Disney tidak menjadi patah semangat karenanya. Kalau ada orang lain yang berhasil masuk, mengapa ia tidak? Di matanya, ada dua macam orang: Mereka yang merasa kalah dan terlantar bila mereka tak dapat menemukan pekerjaan dan mereka yang dapat mencari penghasilan dengan cara apa pun dalam masa sulit. Disney selalu berusaha keras agar termasuk dalam golongan kedua.

Pengalaman mengajar dia bahwa orang harus sepenuhnya mengandalkan diri sendiri. Ia kembali ke papan gambar dengan kemauan keras untuk mencari tempat bagi dirinya. Ia menggambar film-film komik dengan maksud dijual kepada pengusaha bioskop. Ia hanya menggunakan kembali pengalaman yang sudah diperolehnya di Kansas City dengan Laugh-O-Grams. Ada seorang pemilik gedung bioskop yang begitu tertarik sehingga ia membeli berseri-seri film komik. Ia bahkan memesan rangkaian cerita Alice in Wonderland yang telah mulai dibuat oleh Walt Disney di Kansas. Kepada Disney ditawarkan uang $1.500. Jumlah sebesar itu jauh lebih besar daripada yang diharapkan. Rangkaian seri Alice in Wonderland ini diputar berurutan sampai tiga tahun. Dengan hasil penjualannya Walt Disney bisa membeli rumah dan bahkan membangun studio filmnya sendiri. Sesudah film-film Alice in Wonderland, Walt ingin menciptakan sesuatu yang baru dan yang benar-benar orisinil. Maka lahirlah makhluk kecil cerdik yang disebutnya “Mickey Mouse”, nama yang diberikan oleh istri Disney, Lillian Bounds. Mickey Mouse dengan cepat menjadi bintang tenar di seluruh dunia, dan bahkan lebih terkenal daripada banyak bintang Hollywood. Walaupun demikian, pada mulanya para produser menyambut kedatangan Mickey dengan kurang bersemangat.

Kira-kira pada waktu itu, film berbicara mulai muncul dan orang mulai memboikot film bisu. Disney pun bereaksi. Dengan kelompok pembantunya, ia memperkenalkan suatu metode baru untuk mensikronkan suara dan animasi. Walt terus mencari teknik-teknik baru untuk memperbaiki kemahirannya. Ia menerapkan pula proses: “teknikolor” yang baru. Dengan teknik baru ini ia tidak perlu lagi menggunakan kombinasi dua warna. Dalam film Bambi, ia menggunakan 46 rona warna hijau untuk hutannya. Kartun berwarnanya yang pertama, Silly Symphony, membuat para penggemar film kegirangan.

Disney makin menyadari bahwa kalau ia mau terus berkarya dengan skala yang lebih besar, ia harus membangun suatu kelompok berotak cerdar, artinya ia harus mengelilingi dirinya dengan asisten-asisten orang pintar yang mampu menawarkan produk bermutu. Untuk memantapkan diri, kami tahu bahwa kami harus melatih sendiri para asisten.

Disney merasa bahwa para kartunis yang bekerja padanya terlalu sering menggunakan cara-cara tipu daya kuno. Ia tahu bahwa satu-satunya cara mengubah keadaan ini adalah dengan mengadakan kursus-kursus latihan bagi mereka. Tujuannya sederhana: memperbaiki mutu lukisan dan teknik animasi. Ketika perusahaannya terus bertambah besar, ia memutuskan pada tahun 1930 untuk mendirikan sekolahnya sendiri, tempat ia akan mengajarkan segala teknik animasi kartun kepada calon-calon kartunis. Sekolah itu segera mulai tampak seperti kebun binatang. Soalnya, untuk membuat tokoh-tokoh kartunnya lebih realistic Disney telah mengubah ruang kelasnya menjadi laboratorium biologi kehidupan nyata dengan berbagai binatang yang diamati oleh para siswa dalam aneka perilaku dan sikapnya selagi tidur, jaga, makan, dan lain-lain. Pengamatan ini akan membantu dia pula untuk membuat film-film dokumenter tentang keajaiban alam pada waktu yang akan datang. Pada tahun 1938, Disney memperkenalkan film animasi panjang tajuk karangannya yang pertama, Snow white. Untuk membuat film ini ia membutuhkan waktu dua tahun penuh kerja keras. Film tersebut merupakan salah satu karya besarnya.

Tidak lama sesudah itu, ia membangun studio film modern di Burbank, California. Di tempat itu ia akan mempekerjakan sebanyak 1.500 orang. Sampai di situ ia tampaknya telah mencapai apa yang diimpikannya. Setahap demi tahap ia menjadi apa yang diinginkannya dahulu. Saya hanya bekerja dengan baik kalau ada hambatanm yang harus kuatasi. Saya khawatir bila segala sesuatu berjalan dengan terlalu lancar karena saya takut terjadinya perubahan mendadak dalam situasi ini.

Setelah Perang Duinia II, Ray dan Walt Disney menerima beberapa kontrak dari ketentaraan untuk membuat film dokumenter dan poster perang. Begitu perang selesai, bisnis makin sibuk bagi Disney Studios, dan Walt semakin mencurahkan perhatiannya pada keahlian seninya. Ia sering bekerja sampai larut malam. Konon, ia sering membongkar-bongkar keranjang sampah kertasnya untuk melihat isinya. Pada keesokan harinya ia akan menyuruh aistennya untuk meneliti apa yang ditemukannya; katanya, potongan-potongan kertas ini sering kali mengandung gagasan besar. Pada masa itulah Walt Disney menciptakan kebanyakan film besarnya, antara lain Cinderella, Peter Pan dan Bambi.


Pada tahun 1950-an, impian fantasmagorik Walt Disney-Disneyland mulai berkembang. Pada waktu itu, semua temannya, terutama bankir-bankirnya, menyatakan bahwa proyek ini gila-gilaan. Sekali lagi, Disney akan menunjukkan bahwa impian manusia dapat menjadi kenyataan.

Gagasan menciptakan Disneyland muncul, ketika ia berjalan-jalan di taman dengan kedua putrinya, Sharon dan Diana. Ia membayangkan sebuah taman wisata sangat luas tempat anak-anak dapat bertemu dengan tokoh kartun yang mereka sayangi. Ketika Walt Disney akhirnya memutuskan untuk proyek tersebut, tidak ada seorang pun atau apa pun dapat mengubah keputusannya.

Disneyland akhirnya terwujud di Anaheim, California, pada tahun 1955. Hari itu hari besar bagi Walt Disney. Ia berkata: Andaikata saya mendengarkan saya sendiri, tamanku ini tidak akan selesai. Inilah, akhirnya, sesuatu yang dapat saya sempurnakan terus-menerus. Pada tahun 1985, Disneyland menyambut pengunjungnya yang ke-250 juta. Ketika Walt Disney meninggal pada tahun 1966, bioskop kehilangan salah seorang penciptanya yang paling besar. Dua prinsip penting telah memotivasi seluruh hidupnya: melakukan apa yang dia nikmati dan percaya akan gagasan-gagasannya. Tanpa prinsip-prinsip ini, ia tak akan pernah menjadi Walt Disney yang besar: penerima 900 tanda kehormatan, 32 Oscar, lima Emmy, dan lima doktor honoris causa, perintis sejarah animasi dan salah seorang manusia terkaya di dunia. Ia telah mewujudkan impian-impiannya jauh melebihi harapannya yang paling muluk.

Read More

Saturday, May 22, 2010

Larry Page - Pendiri Google Inc

Larry Page adalah salah seorang pendiri Google dan saat ini Presiden Produk-produk Google Inc. Lawrence E. Page lahir tahun 1973 di Lansing, Michigan dari orangtua Carl Vincent Page, adalah seorang profesor ilmu komputer di Universitas Michigan dan Gloria Page, yang merupakan guru pemrograman komputer di Universitas Michigan. Setelah lulus dari East Lansing High School ia belajar dan mendapatkan gelar Bachelor of Science di bidang rekayasa komputer dari University of Michigan dan melanjutkan studi program Master di Universitas Stanford.


Sementara belajar di Universitas Stanford, Page diperkenalkan kepada Sergey Brin. Kedua tidak memulai sebagai teman, sepertinya tidak setuju pada kebanyakan topik pembicaraan, tetapi akhirnya menemukan sebuah subjek yang telah menjadi sangat menarik bagi mereka berdua. Topik yang Mengambil informasi dari kumpulan data besar. Pasangan ini kemudian menulis apa yang secara luas dianggap sebagai kontribusi mereka, kertas kerja yang disebut "The Anatomy of a Large-Scale Hypertextual Web Search Engine". sejak itu menjadimakalah mereka menjadi satu dari sepuluh makalah ilmiah paling banyak diakses di Stanford University.

setelah mereka mulai bekerja pada sebuah proyek yang kemudian menjadi mesin pencari Google. Setelah mencoba menjual gagasan namun gagal, mereka menulis rencana bisnis dan membawa total investasi awal hampir $ 1 juta untuk memulai perusahaan mereka sendiri. September 1998 Google Inc dibuka di Menlo Park, California. Perusahaan tumbuh begitu cepat dan mendapatkan begitu banyak karyawan beberapa kantor di Relokasi karena kurangnya ruang, akhirnya Google Inc menetap di tempat yang sekarang di sebut Mountain View, California. Selama beberapa tahun berikutnya google yang dipimpin oleh Larry dan Sergey Google membuat banyak inovasi dan ditambahkan ke daftar produk dan karyawan (hampir 5.000 tahun 2006). Oktober 2004 Google mengumumkan hasil kuartal pertama mereka sebagai sebuah perusahaan yang ditawarkan publik, dengan mencatat penerimaan sebesar $ 805.9 juta. Pada tahun 2005 Page telah diperkirakan memiliki kekayaan senilai US $ 12 miliar dan menjadi orang urutan ke enambelas dalam daftar majalah Forbes dan membuatnyamenjadi orang ke-27 orang terkaya di dunia.

Pada tahun 2002, Larry bernama Forum Ekonomi Dunia Global Leader for Tomorrow. Ia adalah anggota National Advisory Committee (NAC) untuk Universitas Michigan College of Engineering, dan bersama-sama dengan Co-Founder Sergey Brin, Larry mendapat penghargaan Marconi Prize pada tahun 2004. Dia adalah wali direksi dari X PRIZE, dan terpilih menjadi anggota National Academy of Engineering pada tahun 2004.

Read More

Monday, May 10, 2010

Sergey Brin - Pendiri Google


Sergey Mikhailovich Brin (Bahasa Rusia: Сергей Михайлович Брин) (lahir di Moscow, Soviet Union, 21 Agustus 1973; umur 36 tahun) adalah seorang pengusaha Amerika . Lahir di Rusia, Brin mempelajari ilmu komputer dan matematika sebelum mendirikan Google dengan Larry Page. Brin adalah presiden teknologi pada Google dan mempunyai net worth perkiraan pada $18.7 milyar, yang membuatnya menjadi orang nomor 26 terkaya di dunia.salah satu dari pendiri google selain Larry Page


Sergey Mikhailovich Brin lahir di Moskwa, Uni Soviet, dari sebuah keluarga Yahudi. Ayahnya yang bernama Mikhail Brin dan ibunya Evgenia Brin (née Krasnokutskaya) adalah ahli matematika lulusan Moscow State University. Pada tahun 1979, ketika Brin berumur 6 tahun, keluarganya pindah ke Amerika Serikat. Di sana, Brin didaftarkan di sekolah dasar Paint Branch Montossori, Adelphi, Maryland. Ayahnya, yang juga seorang profesor di departemen matematika University of Maryland, berperan besar mengembangkan ketertarikan Brin pada matematika. Pada bulan September 1990, setelah lulus dari Eleanor Roosevelt High School, Brin diterima di University of Maryland, College Park. Di sana ia mengambil jurusan ilmu komputer dan matematika, dan berhasil mendapatkan gelar Bachelor of Science pada tahun 1993.[7]Brin kemudian melanjutkan pendidikan ilmu komputernya di Stanford University melalui bewasiswa dari National Science Foundation. Ia menerima gelar masternya pada bulan Agustus 1995.

Brin juga memiliki gelar MBA dari IE Business School.

Brin menunjukkan ketertarikannya pada Internet tak lama setelah ia diterima di Stanford. Ia menulis banyak paper yang membahas tentang data-mining dan pattern extraction. Ia juga menulis software yang dapat mengubah TeX menjadi HTML untuk memudahkan tugas-tugasnya.

Momen terpenting Brin di Stanford adalah ketika ia bertemu dengan Larry Page. Menurut rumor di Google, Page dan Brin "tidak saling menyukai ketika mereka pertama kali bertemu di pascasarjana ilmu komputer Standford University pada 1995.[9] Namun demikian, mereka akhirnya menemukan bahwa mereka memiliki ketertarikan yang sama: mencari dan menemukan informasi yang relevan dari sekumpulan data yang besar. Bersama-sama, pasangan ini kemudian menulis sebuah karya berjudul "The Anatomy of a Large-Scale Hypertextual Web Search Engine" yang dianggap sebagai bibit bagi karir mereka

Pada bulan Mei 2007, Brin menikahi Anne Wojcicki di Kepulauan Bahama. Wojcicki adalah seorang analis bioteknologilulusan Yale University. Ia adalah pendiri 23andMe.

Ibu Brin didiagnosis menderita Penyakit Parkinson. Pada tahun 2008, Brin mendonasikan banyak uangnya ke University of Maryland School of Medicine, tempat di mana ibunya dirawat.

Read More

Thursday, May 6, 2010

Raymond Kroc - Pendiri McDonald’s

Dalam apa yang seharusnya menjadi tahun emasnya, Raymond Kroc, pendiri dan pembangun McDonald’s Corporation, membuktikan dirinya sebagai seorang pelopor industri yang tidak kalah kemampuannya dengan Henry Ford. Dia merevolusikan industri restoran dengan memberlakukan disiplin atas produksi hamburger, kentang goreng, dan susu kocok. Dengan mengembangkan sistem operasi dan antaran yang maju, dia memastikan bahwa kentang goreng yang dibeli oleh pelanggan di Topeka akan sama dengan yang dibeli di New York City. Konsistensi seperti ini menjadikan McDonald’s nama mereka yang mendefinisikan fast food Amerika.


Pada tahun 1960, terdapat lebih dari 200 saluran McDonald’s di seluruh Amerika, perluasan cepat yang dikobarkan oleh biaya franchise yang rendah. Ray Kroc telah menciptakan salah satu merek yang paling kuat sepanjang masa. Tetapi dia nyaris tidak mendapat keuntungan. Akhirnya, dia memutuskan untuk menggunakan real estate sebagai pendukung keuangan yang menyebabkan McDonald’s menjadi operasi yang menguntungkan. Pada tahun 1956, Kroc mendirikan Franchise Realty Corporation, membeli tanah dan bertindak selaku pemilik restoran bagi pembeli franchise yang penuh minat. Dengan langkah ini, McDonald’s mulai memperoleh penghasilan yang sesungguhnya, dan perusahaan pun lepas landas. Kroc kemudian memperkenalkan program periklanan nasional untuk mendukung franchise yang tersebar dengan cepat; dan setelah tampak bahwa pertumbuhan di wilayah asal perusahaan ini melambat pada awal tahun 1970-an, dia memulai dorongan yang penuh semangat dan sukses untuk membuat kehadiran global bagi McDonald’s.

Sepanjang pertumbuhan perusahaan yang spektakuler, Kroc melakukan akrobat keseimbangan berjalan di atas rentangan tali yang sulit, memberlakukan standar yang keras di seluruh sistem sementara mendorong semangat wirausaha yang menyambut baik gagasan dari semua tingkat. Banyak gagasan ini yang memberikan sumbangan kepada keberhasilan perusahaan yang menakjubkan. Dalam mengumpulkan kekayaan sebesar $500 juta, raja hamburger ini mengubah lansekap budaya bangsa dan menempa sebuah industri yang termasuk di kalangan ekspor Amerika yang terbesar. Keberhasilan McDonald’s yang ditiru secara meluas menawarkan contoh yang baik sekali bagi manajer dan eksekutif zaman sekarang yang berusaha mencari efisiensi produksi yang lebih besar.

Dengan menempatkan hamburger yang bersahaja di atas jalur perakitan, Kroc menunjukkan kepada seluruh dunia bagaimana cara menerapkan pross manajemen yang maju pada usaha yang paling membosankan. Supaya bisa maju dengan cara McDonald’s, perusahaan-perusahaan harus menetapkan prinsip dasar pelayanan yang mereka tawarkan, memecah-mecah pekerjaan menjadi bagian-bagian, dan kemudian terus-menerus merakitnya kembali dan menyempurnakan banyak langkah sampai sistem berjalan tanpa kekangan. Hari ini, perusahaan-perusahaan yang terlibat dalam antara pizza, pemrosesan klaim asuransi, atau menjual mainan mendapat keuntungan dari jenis sistem yang dipelopori oleh Ray Kroc. Sampai tingkat ketika operasi seperti ini menjaga pengendalian mutu, dan memelihara kepuasan pelanggan, keuntungan akan mengalir.

Sebagai salesman mesin susu kocok, Raymond Kroc secara rutin mengunjungi kliennya. Tetapi ketika salesman berumur lima puluh dua tahun ini pergi dari rumahnya dekat Chicago ke California selatan untuk menemui dua kliennya yang terbesar, hasilnya sama sekali bukan hal rutin. Maurice dan Richard McDonald meninggalkan New Hampshire pada tahun 1930, berusaha mencari peruntungan di Hollywood. Karena tidak bisa mendapatkan hasil besar di Tinseltown, kakak beradik ini akhirnya menjadi pemilik restoran drive-in di San Bernardino, kota kecil berdebu sejauh lima puluh lima mil di sebelah timur Los Angeles. Sementara kebanyakan restoran membeli satu atau dua Prince Castle Multimixer, yang bisa mencampur lima gelas susu kocok sekaligus, McDonald bersaudara membeli delapan buah. Dan Kroc ingin tahu jenis operasi apa yang membutuhkan kemampuan membuat empat puluh gelas susu kocok pada saat saat yang bersamaan.

Maka dia pergi ke San Bernardino, dan apa yang dilihatnya di sana mengubah kehidupannya. Kroc berdiri di keteduhan dua gerbang lengkung keemasan restoran yang gemerlapan, yang menerangi langit di senja kala, dan melihat antrian orang-orang yang berkelok-kelok seperti ular di luar restoran yang berbentuk segi delapan. Melalui dinding bangunan yang selurunya terbuat dari kaca, dia memandangi para karyawan pria, yang memakai topi kertas dan seragam putih, sibuk di restoran yang sangat bersih, menyajikan burger dalam piring, kentang goreng dan susu kocok kepada keluarga-keluarga kelas pekerja yang berdatangan naik mobil. “Sesuatu pasti sedang terjadi di sini, saya mengatakan kepada diri sendiri,” Kroc kemudian menulis dalam otobiografinya, Grinding It Out. “Ini pasti operasi perdagangan paling menakjubkan yang pernah saya lihat.” Tidak seperti begitu banyak operasi pelayanan makanan yang pernah ditemui oleh Krock, tempat ini mendengung seperti mesin yang ditun-up dengan sempurna.

Sebagaimana Forbes menyatakannya, “singkatnya, kakak-beradik ini mendatangkan efisiensi kepada bisnis yang cepat.” Mereka menawarkan menu sembilan jenis makanan – burger, kentang goreng, susu kocok, dan pai – menyingkirkan tempat duduk, serta menggunakan alat makan kertas dan bukannya kaca atau porselen. Mereka juga merancang jalur perakitan kasaran sehingga mereka bisa melayani pesanan dalam waktu kurang dari enam puluh detik. Kroc seketika tahu bahwa dia telah melihat masa depan. “Malam itu dalam kamar motel saya, saya berpikir keras tentang apa yang saya lihat siang harinyal. Bayangan restoran McDoland’s yang tersebar di sekitar perempatan jalan di seluruh negara berpawai melalui otak saya.”

Dengan persetujuan di tangan, Kroc mulai memenuhi bayangannya tentang restoran McDonald’s yang meledak dari pantai ke pantai. Dia memulai dengan membangun mata rantai pertama kongsi restoran ini – sebuah model eksperimewntal di Des Plaines, illinois, di luar kota Chicago, yang bersifatkan harga rendah yang sama, demikian pula menu yang terbatas, dan pelayanan cepat seperti di restoran San Bernardino. Restoran yang dibuka pada tanggal 15 April 1955 ini mencapai penjualan yang terhormat sebesar $366,12 dengan cepat memasukkan keuntungan. Kroc mengawasi restoran ini dengan waspada seperti seorang ibu baru, secara pribadi memimpin kegiatan dapur dan mengorek sisa permen karet dari pelataran parkir dengan pisau raut. Bagi Kroc, meniru satu kedai tunggal kakak-beradik McDonald baru permulaannya.

Supaya bisa membangun kongsi restoran, Kroc tahu bahwa dia harus memberlakukan disiplin atas industri restoran yang dikelola secara longgar. Dan itu berarti menyempurnakan prosedur operasi yang distandarkan dalam proses yang bisa ditiru. Empat puluh tahun sebelumnya, Henry Ford sudah menyadari bahwa produksi masal mobil memerlukan perkawinan antara presisi bagian-bagian mobil dan proses perakitan yang efisien. Wawan Kroc adalah menerapkan disiplin yang sama pada pembuatan sandwich. Dengan menggunakan gagasan bahwa “ada ilmu untuk membuat dan menyajikan hamburger,” Kroc memberikan kepada kepingan daging sapi gilingnya spesifikasi yang tepat – kandungan lemak: di bawah 19 persen; berat: 1,6 ons: garis tengah: 3,875 inci; bawang: ¼ ons . Kroc bahkan membangun sebuah laboratorium di pinggiran kota Chicago untuk merancang metode pembuatan kentang goreng yang sempurna pada akhir tahun 1950-an. Bukannya sekedar memasok pembeli franchise dengan rumus susu kocok dan eskrim, Kroc ingin menjual kepada mitra barunya satu sistem operasi.

Dengan lain perkataan, dia membuat cap satu pelayanan. Dan ini sarana revolusioner yang akan digunakan oleh McDonald’s untuk menciptakan kongsi restoran yang di dalamnya satu restoran di Delaware dan satu restoran di Nevada akan menyajikan burger yang tepat sama ukuran dan mutunya, masing-masing berisi potongan acar yang sama, setiap burger disajikan dalam talam yang serupa bersama kentang goreng yang dimasak dengan lamanya waktu yang sama. Sebagaimana yang diingat oleh Kroc, “Kesempurnaan sulit sekali dicapai, dan kesempurnaanlah yang saya inginkan dalam McDonald’s. Segala hal lainnya sekunder bagi saya.” Tetapi tuntutan yang serba tepat melayani satu tujuan strategis. “Tujuan kami, tentu saja, adalah memastikan bisnis yang berulang berdasarkan reputasi sistem dan bukannya mutu satu restoran atau operator tunggal,” kata Kroc. Walaupun franchise McDonald’s bertumbuhan dimana-mana di seluruh daerah di Barat Tengah dan Barat seperti bunga liar setelah hujan musim semi, keberhasilan perusahaan rupanya berumur pendek. Sementara persetujuan asli yang dijalin dengan kakak-beradik McDonalds menyebabkan Kroc menyayangi pembeli franchise yang paling awal, ini juga menyebabkan perusahaan yang baru lahir ini langsung menuju kemungkinan bangkrut. Selama tahun 1960, ketika kongsi restoran ini mengeruk uang $75 juta dalam penjualan, penghasilan McDonald’s hanya $159.000.

“Singkatnya, konsep Kroc untuk membangun McDonald’s, John Love. Dan rumah kartu impian Kroc mulai runtuh di bawah bobotnya sendiri. Sementara terbenam dalam utang dan tanpa pertumbuhan keuntungan yang bisa dibayangkan, Kroc menghadapi satu dilema yang klasik. Dia tidak mampu memperluas usaha. Dan dia tidak bisa tetap terapung. Untunglah, Harry Sonnenborn menemukan pemecahan. Dia berpikir McDonald’s harus mendapatkan uang dengan menyewa atau membeli lokasi yang akan dijadikan kedai dan kemudian menyewakannya kembali kepada pembeli franchise mula-mula dengan peningkatan harga 20 persen, dan kemudian 40 persen. Di bawah rencana ini, McDonald’s akan mencari lokasi yang sesuai dan menandatangani perjanjian sewa dengan bunga yang ditentukan. Strategi real estate pas sekali dengan tujuan penguasaan Kroc yang lebih besar. Bukannya menjual franchise geografis sebagai selubung, yang akan memberikan kepada pemegangnya hak untuk membangun sebanyak-banyaknya atau sesedikit-sedikitnya kedai sekehendak hatinya disuatu kawasan tertentu, Kroc hanya menjual franchise individual, dengan biaya rendah $950.

Ini mematikan bahwa operator yang tidak bersedia bermain mengikuti aturannya hanya bisa membuka tidak lebih dari satu saluran. Setelah menyerahkan urusan keuangan yang stabil ke tangan Harry Sonnenborn yang ahli, Kroc mulai memperluas dan memprofesionalkan kerajaan industri yang sedang tumbuh ini. Di bawah konsepsinya yang baru, setiap pembeli franchise dan operator seperti seorang manajer pabrik. Karena mengetahui bahwa ukuran bagi kompleks industri yang maju adalah manajemen profesional, pada tahun 1961 Kroc meluncurkan satu program latihan-di restoran baru di Elk Grove Village, Illinoiss. Di sana, kelompok pelaksana melatih pembeli franchise dan operator dalam metode ilmiah mengelola McDonald’s yang sukses dan melatih mereka dalam ajaran kroc tentang Mutu, Pelayanan, Kebersihan dan Nilai. “Saya menaruh hamburger pada jalur perakitan,” Kroc suka mengatakan. Hamburger juga berisi laboratorium penelitian dan pengembangan untuk mengembangkan mekanisme memasak, membekukan, menyimpan, dan menyajikan. Di mana pun juga tidak ada dikotomi antara pengendalian pusat dan otonomi operasi yang lebih kentara daripada dalam iklan. Pada hari Natal akhir tahun 1950-an, Turner dan para manajer lainnya bisa berkeliling Chicago Loop dengan “Kereta Sinterklas,” sebuah truk eskrim yang diubah menjadi restoran drive-in McDonal’s yang beroda.

Namun kendati sangat menyukai cara menjajakan barang dagangan model kini ini, McDonald’s tidak mempunyai strategi periklanan untuk seluruh perusahaan. Sebaliknya, ketika operator Minneapolis Jim Zein melihat penjualannya meledak pada tahun 1959 setelah memasang iklan radio, Kroc mendorong para operator untuk memanfaatkan gelombang udara dengan kampanye mereka sendiri. Iklan yang sukses membantu penggalakan pertumbuhan yang lebih besar. Dan pada tahun 1965, dengan 710 restoran McDonald’s tersebar dalam empat puluh empat negara bagian, $171 juta dalam penjualan, dan neraca yang relatif mantap, akhirnya McDonald’s mekar sepenuhnya. Perusahaan ini go public pada tanggal 15 April, tepat sepuluh tahun sampai ke harinya setelah Kroc membuka kedai Des Plaines, menjual 300.000 saham dengan harga per lembar $22,50. Banyak saham ini yang ditawarkan oleh Kroc, yang mengeruk uang $3 juta dalam penjualan. Kroc mengerahkan uang tunai ini untuk memperluas perusahaan dan melawan pesaing yang dengan cepat menyebar di mana-mana, sebab keberhasilan perusahaan telah melahirkan banyak imitasi yang berusaha memanfaatkan industrialisasi fast food yang semakin meningkat. Melalui pertumbuhan yang pesat dan iklan yang meluas, McDonald’s pada awal tahun 1970-an menjadi kongsi restoran fast food yang terbesar di seluruh negara dan sifat yang mudah dikenali dari lansekap budaya Amerika. Dan penguasa tertinggi McDonaldland, Ray Kroc, menjadi seorang tokoh yang bertingkat nasional.

Pada tahun 1972, ketika lebih dari 2.200 saluran McDonald’s mengeruk penjualan $1 milyar, kroc menerima hadiah Horatio Alger dari Norman Vincent Peale. Sementara nilai saham pemilikannya meningkat menjadi kira-kira $500 juta. Sementara produk McDonald’s menjadi makanan pokok Amerika, hal ini membangkitkan keinginan menyelidiki wartawan dan politikus pembaharuan yang suka mencari-cari kejelekan, raksasa industri profil tinggi Ray Kroc juga menarik perhatian dari banyak pihak. Sementara produk McDonald’s menjadi makanan pokok Amerika, hal ini membangkitkan sikap tinggi hati kaum elit industri makanan. Mimi Sheraton dari New york magazine menyatakan: “Makanan McDonald’s mengerikan secara tidak ketulungan, tanpa keindahan apa pun.” Para politikus juga memperhatikan. Pada tahun 1974, ketika nilai pasar perusahaan ini melampaui nilai U.S. Steel yang maju dengan lambat, Senator Lloyd Bentsen mengeluh: “Ada sesuatu yang tidak beres dengan ekonomi kita kalau pasar saham lebih banyak dalam hamburger dan lebih sedikit dalam baja.” Banyak analis yang memandang pertumbuhan McDonald’s yang pesat sebagai hal yang tidak akan bisa dipertahankan. Tetapi Kroc merasa yakin bahwa perusahaan perlu terus berkembang supaya bisa bertahan hidup. “Saya tidak percaya dengan kejenuhan,” dia berkata. “Kami berpikir dan bicara dalam tingkat seluruh dunia.” Kroc membayangkan sebuah dunia yang di dalamnya 12.000 pasang Gerbang Lengkung Keemasan akan berdiri sebagai pos luar sebuah kerajaan perdagangan yang perkasa. Mendirikan pangkalan di ibu kota negara-negara Eropa baru permulaannya. Dengan berlalunya waktu sepuluh tahun, seribu restoran yang dibuka oleh perusahaan di luar negeri menggalakkan 27 persen tingkat pertumbuhan tahunan. Kongsi restoran ini begitu universal dikenal sebagai lambang usaha Amerika dan berpengaruh, sehingga ketika gerilyawan Marxis meledakkan sebuah restoran McDonald’s di San Salvador pada tahun 1979, mereka menyatakan bahwa tindakan teroris ini sebuah pukulan mematikan terhadap “imperialis Amerika.”

“Walaupun McDonald’s mencapai sukes, dan kekayaan pribadinya mencapai $340 juta, dia selalu khawatir,” Forbes menulis pada tahun 1975, “Kalau Kroc bepergian, dia bersikeras menyuruh sopirnya membawanya paling sedikit ke enam restoran McDonald’s untuk melakukan inspeksi kejutan.”. Walaupun dia membunuh persaingan, persaingan tidak membunuh Ray Kroc. Dia meninggal dunia dalam usia lanjut pada bulan Januari 1984, pada umur delapan puluh satu tahun, tepat sepuluh bulan sebelum McDonald’s menjual hamburger yang ke-50 milyar.

Read More